Ahli Vulkanologi ITB Ungkap Penyebab Erupsi Semeru, Hujan Jadi Pemicu Letusan
Menurut ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr.Eng. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T., curah hujan dengan intensitas besar akan memengaruhi keseimbangan posisi abu vulkanik yang berada di bagian puncak gunung. Hal itu yang kemudian menimbulkan aktivitas di dapur magma hingga terjadi erupsi.
Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr.Eng. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T., mengatakan bahwa pemicu erupsi dari Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur berasal dari tingginya curah hujan di lokasi.
Menurut dia, curah hujan dengan intensitas besar akan memengaruhi keseimbangan posisi abu vulkanik yang berada di bagian puncak gunung. Hal itu yang kemudian menimbulkan aktivitas di dapur magma hingga terjadi erupsi.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
“Faktor di atas dapur magma ini sepertinya yang terjadi di Semeru, jadi ketika curah hujannya cukup tinggi, abu vulkanik yang menahan di puncaknya terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban,” kata Mirzam, Minggu (5/12).
Berikut ulasan lebih lengkapnya, yang telah dilansir dari itb.ac.id.
Material Abu Vulkanik di Tudung Gunung Terkikis
©2021 itb.ac.id /Merdeka.com
Terkait proses terjadinya erupsi menurut dia, kondisi demikian membuat material abu vulkanik di bagian tudung gunung mengalami pengikisan. Hal itu yang kemudian membuat beban yang menutup Semeru menjadi hilang hingga terjadi dorongan ke atas (erupsi).
Selain itu, proses letusan yang terjadi pada Sabtu (4/12) pukul 14.50 WIB siang itu juga merupakan hasil akumulasi dari letusan-letusan yang sudah terjadi sebelumnya.
“Terkikisnya material abu vulkanik yang berada di tudung gunung tersebut membuat beban yang menutup Semeru hilang sehingga membuat gunung mengalami erupsi, walaupun isi dapur magmanya sedikit yang bisa dilihat dari aktivitas kegempaan yang sedikit,” tambahnya.
Arah Letusan Bisa Diprediksi
Berdasarkan analisisnya, gunung api bertipe A tersebut memiliki interval letusan jangka pendek yakni sekitar 1 sampai 2 tahun. Berdasarkan catatan terakhirnya, gunung tersebut juga mengalami letusan di tahun 2020 pada bulan Desember.
Namun, arah letusan gunung Semeru menurutnya bisa diprediksi dan mengarah ke wilayah Tenggara. Hal ini karena mengacu pada peta Geologi Semeru bahwa bidang tempat lahirnya gunung ini tidak horizontal tetapi miring ke arah Selatan.
“Kalau kita mengacu pada letusan 2020, arah abu vulkaniknya itu cenderung ke arah tenggara dan selatan karena anginnya berhembus ke arah tersebut begitu juga dengan aliran laharnya karena semua sungai yang berhulu ke puncak Semeru semua mengalir ke arah Selatan dan Tenggara,” ujarnya.
Penyebab Letusan Besar
Mirzam menambahkan, pada letusan Sabtu (4/12) lalu letusan yang ditimbulkan dari Semeru cukup besar. Hal itu ditandai dengan pekatnya abu vulkanik yang terhempas ke atas saat terjadi erupsi.
Hal ini dikarenakan banyaknya abu vulkaniknya yang menumpuk di sekitar area puncak, hasil akumulasi letusan sebelumnya. ini yang menjadi cikal bakal melimpahnya material lahar letusan 4 Desember 2021 lalu.
Adapun letusan sebuah gunung akan menimbulkan dua bahaya, yakni primer dan sekunder. Bahaya primer dari letusan ialah aliran lava, wedus gembel, dan abu vulkanik. Sementara bahaya sekunder salah satunya terjadinya banjir bandang atau pun lahar.