Bacaan Asholatu Khairum Minannaum Arab dan Artinya
Sebagian orang cenderung terlelap dalam tidurnya di saat waktu subuh tiba. Oleh karena itu, dibutuhkan panggilan khusus untuk menyadarkan orang-orang ini agar mau terbangun dan mendirikan salat subuh.
Dalam Islam, salat 5 waktu adalah ibadah wajib yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Panggilan untuk mengerjakan salat wajib ini harus segera dipenuhi dan diutamakan daripada urusan dunia. Oleh karenanya, azan berperan penting dalam pelaksanaan salat wajib.
Azan adalah panggilan untuk mengumumkan bahwa sudah waktunya untuk melaksanakan salat wajib. Lima kali sehari azan akan dikumandangkan oleh seorang muazin dari masjid-masjid di seluruh dunia.
-
Kapan adzan Maghrib dikumandangkan? Adzan maghrib biasanya dilakukan setelah memasuki waktu petang.
-
Apa yang dimaksud dengan adzan maghrib? Adzan adalah panggilan atau seruan yang dikumandangkan muadzin dari masjid sebagai tanda masuknya waktu shalat.
-
Bagaimana cara umat Islam menjawab seruan adzan? Cara menjawab adzan yaitu dengan melafalkan ucapan serupa. Akan tetapi, untuk lafal "hayya ala assholat dan hayya ala alfalaah" dibalas dengan "la haula walla quwwata illa billah".
-
Kapan kalimat "Asholatu Khairum Minannaum" diucapkan dalam azan? Frase ini diucapkan oleh seorang muadzin saat mengumandangkan azan subuh sebagai pengingat bagi umat muslim untuk tidak terlena dengan tidur dan segera melaksanakan shalat subuh di awal waktu.
-
Kapan waktu adzan maghrib? Di mana Adzan maghrib dikumandangkan pada waktu maghrib, yaitu waktu petang hari saat terbenamnya matahari.
-
Kenapa adzan Maghrib penting? Adzan juga mengingatkan umat muslim akan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah, serta memperkuat ukhuwah Islamiah (persaudaraan dalam Islam).
Bacaan azan dimulai dengan penegasan tentang supremasi Allah (Tuhan). Kemudian dilanjutkan dengan syahadat (pengakuan iman), yang terdiri dari pengakuan Keesaan Allah (Tuhan), penolakan syirik, dan penegasan bahwa Nabi Muhammad adalah Utusan Allah. (Tuhan).
Dan setelah itu, dikumandangkan bacaan untuk mengajak orang melakukan salat dan meraih kemenangan -rumah abadi di Surga- yang juga menyiratkan kembalinya kita kepada Sang Pencipta. Itulah bacaan umum yang kita dengar dari azan.
Meski begitu, Anda akan menemukan perbedaan ketika mendengar azan yang dikumandangkan sebagai panggilan salat subuh. Bacaan Asholatu Khairum Minannaum Arab akan terdengar dalam lantunan azan subuh tersebut.
Bacaan Asholatu Khairum Minannaum Arab dalam azan subuh ini memang memiliki makna tersendiri. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang bacaan Asholatu Khairum Minannaum Arab dan artinya, dilansir dari beberapa sumber.
Bacaan Asholatu Khairum Minannaum
Salat subuh adalah waktu salat dengan keutamaan besar. Jumlah rakaatnya pun terbilang ringan, yang hanya dikerjakan dalam 2 rakaat saja. Namun, tidak semua orang Islam mampu melaksanakan 2 rakaat ringan tersebut.
Sebagian orang cenderung terlelap dalam tidurnya di saat waktu subuh tiba. Oleh karena itu, dibutuhkan panggilan khusus untuk menyadarkan orang-orang ini agar mau terbangun dan mendirikan solat subuh.
Hal itu bisa kita lihat dari arti Asholatu Khairum Minannaum Arab.
ااَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Artinya: Solat itu lebih baik dari pada tidur.
Bacaan Asholatu Khairum Minannaum Arab ini diulang dua kali dalam azan subuh.
Mengutip dari rumaysho.com, bacaan Asholatu Khairum Minannaum Arab ini disebut dengan bacaan at-tatswib. At-Tatswib itu berasal dari tsawwaba – yutsawwibu yaitu artinya raja’a (kembali), karena muazin mengulang untuk mengingatkan salat setelah selesai dari menyebutnya.
Letak Tatswib dalam Azan Subuh
Bacaan Asholatu Khairum Minannaum Arab atau tatswib ini hanya terdengar pada azan subuh saja. Bacaan ini dilafalkan setelah muazin membaca “hayya ‘alal falah”.
Dari Anas bin Malik berkata, “Bagian dari sunah adalah seorang muadzin berkata pada adzan fajar, “hayya ‘alal falah” kemudian berkata, “ash-shalatu khairum minan naum”, Allahu akbar, Allahu akbar.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya, Ad-Daruquthny, Al Baihaqy. Al baihaqy berkata, “sanadnya shahih.”
Berikut ini adalah bacaan Asholatu Khairum Minannaum Arab yang disertai dengan lafal azan lainnya:
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
Asyhadu allaa ilaaha illallah, Asyhadu allaa ilaaha illallah
Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu anna muhammadar rosuulullah, Asyhadu anna muhammadar rosuulullah
Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
Hayya ‘alash shalaah, Hayya ‘alash shalaah
Marilah mendirikan solat, marilah mendirikan salat
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
Hayya ‘alal falaah, Hayya ‘alal falaah
Marilah menuju kemenangan, marilah menuju kemenangan
ااَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ ، اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Ash-Shalaatu khairum-minannaum, Ash-Shalaatu khairum-minannaum
Solat itu lebih baik dari pada tidur, solat itu lebih baik dari pada tidur
للهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
Allahu akbar, Allahu kabar Laa ilaaha illallah
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah
Cara Menjawab Tatswib
Seperti yang kita ketahui, salah satu amalan ketika mendengar azan adalah menjawab azan tersebut. Anjuran menjawab azan ini terdapat dalam hadis dari kitab Bulughul Maram dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, di mana ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
“Jika kalian mendengar azan, ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian dalam riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa kita dianjurkan untuk menjawab azan dengan mengucapkan sebagaimana yang diucapkan muazin satu demi satu, kecuali pada kalimat hay’alatain (hayya ‘alash sholah dan hayya ‘alal falah), hendaklah mengucapkan, “laa hawla wa laa quwwata illa billah” (artinya: Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah).
Lalu, bagaimana dengan lafal Asholatu Khairum Minannaum Arab?
Dikutip dari islampos.com, Imam An-Nawawi berkata terkait hal ini:
“Dan dianjurkan bagi yang mendengar azan, untuk mengikuti muadzin dalam lafaz-lafaz azannya. Dan menjawab ketika lafaz “Hayya ‘ala shalah” dan “Hayya ‘alal falah”, dengan lafadz “La haula wala quwwata illa billah”…. Apabila mendengar ucapan muadzin “Ash-Shalatu Khairum minan naum”, hendaknya menjawab dengan “Shadaqta wa bararta” (Benar dan bagus ucapanmu)”. (Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab)
Maksud dari kalimat “Benar dan bagus apa yang kamu ucapkan”, adalah: “Seruanmu mengajak kepada ketaatan merupakan ucapan yang benar, bahwa hal itu lebih baik dari tidur, sehingga jadilah engkau seorang yang baik.” (Al-Fiqh Al-Manhaji).