Bacaan Shalawat Nabi beserta Artinya, Begini Keutamaannya bagi Kaum Muslimin
Shalawat nabi bisa menjadi amalan yang mengiringi rutinitas kita sehari-hari. Jadi, selain mendapatkan manfaat di dunia, kita juga melengkapinya dengan manfaat di akhirat kelak.
Selain ibadah salat, puasa, dan membaca Al Quran, kita sebagai umat Islam sebenarnya memiliki banyak amalan lain yang bisa dikerjakan. Meski sebagian besar bukanlah amalan wajib, namun dengan mengerjakannya akan semakin menambah keimanan dan ketakwaan kita.
Salah satu amalan yang mungkin saat ini kerap dilalaikan oleh kaum muslimin adalah shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal, shalawat nabi ini merupakan amalan ringan yang memiliki manfaat yang luar biasa bagi siapa saja umat muslim yang melakukannya.
-
Kapan Shalawat Nabi Muhammad dibaca? Shalawat pertama yang sangat dikenal adalah Shalawat Nabi Muhammad, sebuah doa yang mengandung pujian dan permohonan keberkahan kepada Nabi beserta keluarga dan keturunannya.
-
Apa yang dimaksud dengan Sholawat Nabi? Sholawat Nabi merupakan doa dan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Pentingnya membaca sholawat Nabi terletak pada makna spiritual dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.
-
Apa yang dimaksud dengan sholawat nabi? Sholawat yang Allah SWT berikan kepada Nabi Muhammad SAW pada dasarnya memiliki makna sebagai bentuk pujian dari Allah SWT kepada beliau, sementara sholawat yang diucapkan oleh para malaikat merupakan doa untuk kebaikan-kebaikan yang dimiliki oleh beliau.
-
Bagaimana cara membaca Shalawat Nabi Muhammad? Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa azwajihi wa dzurriyatihi, kamaa shallaita ‘alaa aali Ibrahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa azwajihi wa dzurriyatihi, kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim fil ‘alamiina innaka hamiidum-majiid.Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawatMu kepada Muhammad, para istri dan keturunannya sebagaimana Engkau limpahkanlah kepada keluarga Ibrahim. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad, istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Agung.”
-
Kapan Nabi Muhammad SAW lahir? Berdasarkan catatan beberapa buku sejarah, Nabi SAW lahir tanggal 12 Rabi’ul tahun Gajah atau bertepatan dengan 20 April 571 M.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang shalawat nabi,
"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim).
Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud dari "Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali" yaitu Allah SWT akan memberikan rahmat dan akan dilipatgandakan karena setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh yang semisal.
Allah SWT sendiri juga memerintahkan kita untuk senantiasa membaca shalawat nabi dalam salah satu ayatnya,
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56).
Shalawat nabi bisa menjadi amalan yang mengiringi rutinitas kita sehari-hari. Jadi, selain mendapatkan manfaat di dunia, kita juga melengkapinya dengan manfaat di akhirat kelak. Berikut adalah bacaan shalawat nabi yang bisa Anda hafalkan dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari, dikutip dari dream.co.id.
Sholawat Fatih
Shalawat nabi yang pertama yaitu shalawat fatih. Berikut adalah bacaannya:
Allahumma sholli ala sayyidina muhammaddinil fatihi lima ughliqo wal khotimi lima sabaqo, nashiril haqqi bil haqqi wal hadi ila shirotikal mustaqim wa ala alihi haqqo qodrihi wa miq darihil adzim.
Artinya:
"Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah kepada nabi Muhammad SAW, sebagai pemuka sesuatu yang terkunci, dan penutup sesuatu (para nabi) yang terdahulu, dialah penolong yang benar dengan membawa kebenaran serta petunjuk menuju jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada keluarga dan para sahabatnya dengan sebenar-benarnya dengan pangkat dan kedudukan yang agung."
Sholawat Nariyah
Shalawat nabi yang kedua adalah shalawat Nariyah. Berikut bacaannya:
Allaahumma sholli sholaatan kaamilatan wasallim salaamaan taamman alaa sayyidinaa muhammadinil ladzii tanhallu bihiluqodu watanfariju bihilkurobu watuqdhoo bihilhawaaiju watunaalu bihir roghooibu wahusnul khowaatimi wayustasqaal ghomaamu biwajhihilkariimi waalaa aalihii washohbihii fii kulli lamhatin wanafasin biadadi kulli maluumin laka.
Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau."
Sholawat Matsurah
Shalawat nabi yang ketiga adalah sholawat Matsuroh. Berikut bacaannya:
Allaahumma sholli alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aalihi wasallim.
Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad yang tiada dapat membaca dan menulis (Ummy) dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarganya."
Sholawat Mukafaah
Kemudian ada shalawat Mukafaah, yang bacaannya seperti berikut:
Allohumma sholli ala sayidina muhammadin wa ala alihi sayidina muhammad, sholatan maqbulatan tu,addi biha anna haqqohul adzim.
Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada junjungan kita Muhammad SAW yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang menjadi kekasih Allah SWT, yang luhur pangkatnya dan yang agung kemuliaannya, dan limpahkanlah pula atas keluarganya dan para sahabatnya."
Sholawat Ibrahimiyah
Lalu shalawat nabi berikutnya yaitu shalawat Ibrahimiyah. Berikut bacaannya:
Allahumma shalli alaa sayyidinaa muhammad waalaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa shallaita alaa sayyidinaa ibraahiima waalaa aali sayyidinaa ibrahiia wabaarik alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa baarakta alaa sayyidinaa alaa sayyidinaa ibraahima wa alaa aali sayyidina ibraahima, fil aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya:
"Ya Allah, berilah kasih saying kepada junjungan kita nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi kasih sayangmMu kepada junjungan kita Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah kepada junjungan kita nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkati junjungan kita nabi Ibrahim dan kelurganya di antara makhluk-makhlukmu, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia."
Sholawat Nur Al-Anwar
Shalawat nabi yang terakhir dalam daftar ini adalah sholawat Nur Al-Anwar. Berikut adalah bacaannya:
Allahumma Shalli Alaa Nuuril Anwaari Wasirril Asraari, Watiryaaqil Aghyaari Wamiftaahi Baabil Yasaari, Sayyidinaa Wamaulaana Muhammadinil Muhtaari Wa Aalihil Ath Haari Wa Ash Haabihil Ahyaari Adada Niamillaahi Wa Ifdhaalih.
Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, belakang layar dari segenap rahasia, penawar sedih dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad saw. yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat Yang Mahakuasa dan karunia-Nya."
Keutamaan Bershalawat kepada Nabi
Selain mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat dari Allah SWT, terdapat keutamaan lain ketika kita bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Salah satunya adalah hadis yang dilansir dari rumaysho.com, dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa bershalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat nanti." (Hadis ini terdapat dalam Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabiy no. 50, Isma’il bin Ishaq Al Jahdiy).
Kemudian terdapat hadis lain dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)." (HR an-Nasa’I, Ahmad, Ibnu Hibban dan al-Hakim).