Bacaan Wudhu Lengkap Sesuai Syariat Islam, Berikut Penjelasannya
Wudhu juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT yang tertulis di dalam Alquran sebagai salah satu cara bersuci sebelum melaksanakan salat.
Wudhu merupakan proses kebersihan yang dilakukan oleh seseorang untuk membasuh bagian-bagian tubuh sebanyak lima kali dalam sehari. Wudhu mengandung dua aspek kebersihan yakni kebersihan lahir berupa pencucian bagian tubuh manusia, dan kebersihan batin yang ditimbulkan oleh pengaruh wudhu kepada manusia berupa pembersihan dari kesalahan dan dosa yang dilakukan oleh anggota-anggota tubuh.
Wudhu juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT yang tertulis di dalam Alquran sebagai salah satu cara bersuci sebelum melaksanakan salat. Namun jika dikaji dari dimensi syariat, tata cara berwudhu yang diajarkan Rasulullah SAW ternyata mengandung hikmah dan rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalamnya salah satunya untuk kesehatan tadi.
-
Kapan doa wudhu dibaca? Doa Wudhu dan Sesudah Wudhu Setelah mengetahui tata cara wudhu, selanjutnya, Anda perlu mengetahui doa mulai dari niat, hingga doa-doa yang dipanjatkan saat melakukan tata cara wudhu.
-
Bagaimana cara kita memanjatkan doa saat berwudhu? Gerakan wudhu yang disertai doa tersebut menjadi salah satu bentuk ketaatan kita terhadap Allah SWT.
-
Kapan doa sesudah wudhu dibaca? Sementara itu, setelah selesai berwudhu ada juga doa lain yang patut dibacakan.
BACA JUGA : Tata cara berwudhu dengan urutan yang benar
Sebelum berwudhu tentu saja kamu harus memahami betul bacaan wudhu lengkap sesuai syariat Islam agar wudhu yang kamu laksanakan benar-benar sah. Berikut ini informasi mengenai bacaan wudhu lengkap sesuai syariat Islam, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum dari NU Online dan berbagai sumber lainnya:
Perintah Wudhu
Wudhu disyariatkan pada malam Isra Mi’raj sebagaimana kewajiban salat. Wudhu disyariatkan karena salat merupakan munajat kepada Tuhan sehingga dibutuhkan keadaan badan yang suci.
learnreligions.com
Adapun berikut ini adalah dalil yang mendasari perintah wudhu sebelum salat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Artinya, “Wahai orang yang beriman, bila kalian hendak salat, basuhlah wajah kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian hingga mata kaki,” (Surat Al-Maidah ayat 6).
Bacaan Lengkap Wudhu
Setelah mengetahui dalil perintah wudhu, selanjutnya kamu juga perlu tahu mengenai bacaan wudhu lengkap. Berikut ini merupakan penjelasan bacaan lengkap wudhu yaitu:
1. Niat wudhu
Bacaan lengkap wudhu yang pertama adalah membaca niat, ada niat wudhu adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytul wudhū’a lillāhi ta’ālā.
2. Membasuh telapak tangan sebanyak tiga kali
Bacaan wudhu lengkap berikutnya adalah membaca doa ketika membasuh telapak tangan sebanyak tiga kali. Adapun doanya yaitu:
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ يَدِيْ مِنْ مَعَاصِيْكَ كُلِّهَا
Allâhumma ihfadh yadi min ma‘âshîka kullihâ
3. Berkumur
Saat berkumur bacaan wudhu lengkap berikutnya adalah membaca doa dalam hati yaitu:
اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ، اَللّٰهُمَّ اسْقِنِيْ مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأْسًا لَا أَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا
Allâhumma a‘inni ‘alâ dzikrika wa syukrika, Allâhumma asqinî min haudli nabiyyika shallallâhu ‘alaihi wa sallam ka’san lâ adzma’u ba‘dahu abadan
4. Ketika membersihkan lubang hidung, pada saat menghirup air, dalam hati
اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِيْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ، اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنِيْ رَائِحَةَ نِعَمِكَ وَجَنَّاتِكَ
Allâhumma ariḫnî râiḫatal jannah. Allâhumma lâ taḫrimnî râiḫata ni‘amika wa jannâtika
Sedangkan ketika mengeluarkan air dari lubang hidung, berdoa:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ رَوَائِحِ النَّارِ وَسُوْءِ الدَّارِ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika min rawâiḫin nâr wa sû’id dâr
5. Membasuh wajah
اَللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
Allâhumma bayyidl wajhî yauma tabyadldlu wujûhun wa taswaddu wujûh(un)
6. Membasuh tangan kanan dan kiri
Bacaan wudhu lengkap saat membasuh tangan kanan yaitu:
اَللّٰهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِينِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيرًا
Allâhumma a‘thinî kitâbî biyamînî, wa ḫâsibnî ḫisâban yasîran
Bacaan wudhu saat membasuh tangan kiri yaitu:
اَللّٰهُمَّ لَا تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ وَلَا مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ
Allâhumma lâ tu‘thinî bi syimâlî, wa lâ min warâ-idh dhahrî
7. Mengusap Kepala
اَللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَأَظِلَّنِيْ تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إلَّا ظِلُّكَ
Allâhumma ḫarrim sya’rî wa basyarî ‘alân-nâri wa adhillanî taḫta ‘arsyika yauma lâ dhilla illâ dhilluka
8. Mengusap Telinga
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
Allâhumma-j‘alnî minalladzîna yastami‘ûnal qaula fayattabi‘ûna aḫsanahu
9. Membasuh Kaki Kanan dan Kaki Kiri
Bacaan wudhu lengkap saat membasuh kaki kanan yaitu:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا، اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ الْأَقْدَامُ
Allâhumma-j’alhu sa‘yan masykûran wa dzamban maghfûran wa ‘amalan mutaqabbalan. Allâhumma tsabbit qadamî ‘alash shirâthi yauma tazillu fîhil aqdâm
Bacaan wudhu saat membasuh kaki kiri yaitu:
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَنْزِلَ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ يَوْمَ تَنْزِلُ فِيْهِ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika an tanzila qadamî ‘anish-shirâthi yauma tanzilu fîhi aqdâmul munâfiqîn.
Doa Setelah Wudhu
Adapun berikut ini adalah bacaan wudhu lengkap, doa setelah wudhu yaitu :
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إلَيْكَ
Asyhadu an lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū, wa asyhadu anna Muhammadan abduhū wa rasūluhū. Allāhummaj’alnī minat tawwābīna, waj’alnī minal mutathahhirīna. Subhānakallāhumma wa bi hamdika asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka, wa atūbu ilayka.