Ciri Kucing Obesitas yang Penting Diketahui, Kenali Bahayanya
Salah satu kebiasaan memberi makan yang disukai dengan jumlah yang berlebihan juga salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan semua orang saat memiliki binatang peliharaan. Padahal kebiasaan tersebut dapat memicu obesitas yang berbahaya untuk kesehatan tubuh si kucing.
Bisa dibilang juara binatang peliharaan paling banyak diminati masyarakat di segala penjuru dunia memang layak diduduki oleh kucing. Banyak yang menyukai kucing karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Tak jarang seseorang memperlakukan kucing peliharaannya layaknya seorang atau anggota keluarga di rumah.
Memberikannya kandang terbaik, memperlakukannya dengan lembut hingga memberi berbagai macam makanan yang menjadi kesukaannya tak luput dilakukan seseorang yang benar-benar menyukai kucing.
-
Bagaimana kucing berkeringat? Kucing memiliki kelenjar keringat terletak di bagian bawah bantalan kakinya. Kelenjar ini berbeda dari manusia yang memiliki kelenjar keringat di seluruh tubuh.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Kucing mengeong untuk apa? Para pemilik kucing tentu saja akan tahu bahwa sebetulnya meongan kucing tidaklah memiliki arti yang sama. Ketika kucing marah, bahagia atau meminta makan bahkan perhatian mereka akan mengeong dengan cara yang berbeda.
-
Mengapa Kucing Bakau terancam punah? Ancaman yang membuat populasi Kucing Bakau berkurang adalah penebangan hutan dan perburuan liar.
-
Kapan ari-ari kucing dikeluarkan? Setelah kucing melahirkan anak-anaknya, plasenta akan ikut keluar dalam beberapa menit setelahnya. Proses ini dikenal dengan istilah "kelahiran plasenta". Biasanya, induk kucing akan melahirkan anak kucing dan kemudian diikuti oleh plasenta.
Salah satu kebiasaan memberi makan yang disukai dengan jumlah yang berlebihan juga salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan semua orang saat memiliki binatang peliharaan. Padahal kebiasaan tersebut dapat memicu obesitas yang berbahaya untuk kesehatan tubuh si kucing.
Maka dari itu, saat memutuskan memelihara kucing di rumah, ada baik untuk selalu menerapkan konsistensi agar tidak berlebihan dalam memberikan makanan pada kucing. Bukan hanya itu, untuk mengetahui kucing mengalami obesitas atau tidak, kamu harus mengenali ciri-cirinya terlebih dahulu.
Berikut ini informasi lengkap mengenai ciri kucing obesitas yang penting diketahui, kenali bahayanya telah dirangkum dari Healthline dan berbagai sumber lainnya:
Ciri Kucing Obesitas
Tak hanya manusia yang dapat mengalami obesitas, hewan juga demikian seperti halnya bisa dialami oleh kucing. Obesitas merupakan akumulasi lemak tubuh yang berlebihan. Berat badan ekstra dan lemak tubuh ekstra cenderung berjalan beriringan, sehingga sebagian besar kucing gendut yang kelebihan berat badan akan memiliki kelebihan lemak tubuh.
©pexels-Cats Coming
Untuk menilai kucing obesitas atau tidak sangatlah mudah kamu bisa menilainya dengan mengukur berat badan. Cara ini lebih mudah ketimbang kamu kamu mengukur lemak dalam tubuh kucing. Menggunakan berat badan sebagai panduan, kucing dianggap kelebihan berat badan jika beratnya 10-20% di atas berat badan idealnya. Mereka dianggap obesitas jika beratnya 20% atau lebih di atas berat badan idealnya.
Kucing obesitas dapat dikatakan merupakan kucing yang mengalami gangguan nutrisi. Obesitas tersebut paling sering terjadi pada kucing domestik. Jika mendapati kucing mengalami obesitas maka segera tangani dengan cepat dan jangan ditunda-tunda. Adapun berikut ini merupakan ciri kucing obesitas yaitu:
- Leher membesar
- Jarang buang air besar atau lebih banyak buang gas.
- Kenaikan berat badan yang sangat signifikan
- Kesulitan melompat atau menaiki tangga
- Lingkar pinggang tidak terlihat
- Tulang rusuk atau tulang pinggul tidak bisa diraba
- Punggung kucing tampak rata dan profil kucing terlihat persegi panjang
- Bulu kotor, berantakan, tidak terawat
- Lebih banyak duduk atau berbaring dan menunjukkan keengganan untuk bangun dan bergerak
Bahaya Kucing Obesitas
Setelah mengetahui ciri kucing obesitas, juga perlu tahu mengenai bahaya obesitas untuk kucing. Ketika sudah mengetahui bahaya maka sebaiknya perbaiki pola makan kucing yang dimiliki.
Lebih jauh berikut informasi mengenai bahaya kucing obesitas yaitu:
1. Penyakit Kulit
Bahaya dari ciri kucing obesitas yang pertama adalah bisa menimbulkan penyakit kulit. Berbagai permasalahan kulit pada kucing, seperti kulit kering, bersisik, hingga jerawat sama seperti manusia dapat dialami oleh kucingmu saat mengalami obesitas.
Hal ini disebabkan karena kucing yang kelebihan berat badan memiliki ketidakmampuan untuk merawat diri mereka secara mandiri. Kucing memiliki kebiasaan untuk membersihkan dirinya sendiri dengan cara menjilat. Hal inilah yang dapat menyebabkan masalah kulit.
Maka dari itu, harus selalu memantau kebersihan kulitnya agar terhindar dari penyakit kulit. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memandikan kucing secara rutin.
2. Sistem Gerak Terganggu
Bahaya ciri kucing obesitas selanjutnya adalah terganggunya sistem gerak. Hal ini tentunya disebabkan oleh timbunan lemak berlebih, yang membuat beban yang harus ditopang kucing menjadi lebih besar.
Sementara itu, jika terlalu lama dibiarkan, hal ini akan menyebabkan sendi kucing kaku atau bahkan bisa membuatnya pincang. Jika semakin parah, kucing akan mengalami osteoarthritis atau peradangan tulang akibat tekanan yang berlebih.
3. Liver
Pada saat kucing kesayangan mengalami obesitas maka jumlah lemak yang menumpuk di dalam hati bertambah besar. Kondisi demikian dapat mengakibatkan penurunan fungsi hati, sehingga sistem detoksifikasi menjadi terhambat.
Kondisi ini menyebabkan kucing lebih rentan terserang penyakit berbahaya lainnya. Jika diabaikan, kucing peliharaan dapat mengalami penurunan nafsu makan, mudah lelah, hingga hepatitis.