Panduan Diet Sehat yang Bisa Diterapkan Penderita Obesitas
Bagi penderita obesitas terdapat kiat diet khusus yang bisa diterapkan agar kondisi kesehatan mereka tidak membahayakan.
Bagi penderita obesitas terdapat kiat diet khusus yang bisa diterapkan agar kondisi kesehatan mereka tidak membahayakan.
-
Apa saja tips diet sehat? Pendekatan ini, jika diikuti secara rutin, dapat membantu mencapai target penurunan berat badan sekitar 1 kg per minggu.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas? Mengatur pola makan yang sehat, seimbang, dan bergizi, dengan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein rendah lemak, serta mengurangi makanan cepat saji, manis, dan berlemak.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Bagaimana cara yang sehat untuk menurunkan berat badan? Penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan memerlukan keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik, serta pola makan yang seimbang dan nutrisi yang cukup.
Panduan Diet Sehat yang Bisa Diterapkan Penderita Obesitas
Obesitas adalah kondisi medis serius yang memerlukan perhatian khusus dalam hal manajemen berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, seorang dokter gizi di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, memberikan panduan mengenai bagaimana penderita obesitas dapat menjalani diet sehat dan efektif.
“Seseorang dikatakan kegemukan atau obesitas apabila indeks massa tubuhnya berada di atas angka 25 kg per meter persegi,” jelas dr. Nurul beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Indeks massa tubuh (IMT) dihitung dengan membagi berat badan seseorang dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter yang dikuadratkan. Angka ini menjadi indikator awal untuk menentukan apakah seseorang mengalami obesitas dan memerlukan intervensi kesehatan lebih lanjut.
Pentingnya Diet Sehat untuk Mengelola Obesitas
Bagi mereka yang memiliki IMT di atas 25 kg/m², dr. Nurul menyarankan agar segera memulai diet sehat. Hal ini penting untuk mengurangi risiko penyakit serius yang sering terkait dengan obesitas, seperti serangan jantung koroner, stroke, dan diabetes.
Dr. Nurul merekomendasikan jenis diet rendah kalori (low calory diet) dan sangat rendah kalori (very low calory diet) sebagai metode yang aman dan efektif.
“Yang paling aman adalah low calory diet dan very low calory diet, artinya makanan itu diatur dalam jumlah porsi dan cara pengolahannya,” ujarnya.
Pengaturan Porsi dan Frekuensi Makan
Mengatur porsi dan frekuensi makan sangat penting. Dr. Nurul menyarankan untuk makan secara teratur dengan tiga kali makan utama (pagi, siang, sore) dan dua kali makan selingan (snack). Hal ini membantu menghindari rasa lapar berlebihan yang bisa menyebabkan makan berlebihan.
“Untuk jumlahnya kita kurangi, misalnya mengurangi nasi seperempat bagian saja dari porsi biasanya,” tambahnya.
Metode Pengolahan Makanan
Metode pengolahan makanan juga harus diperhatikan. Dr. Nurul menyarankan untuk menghindari makanan bersantan, gorengan, dan makanan tinggi lemak seperti keju dan krim. Sebagai gantinya, pilih metode pengolahan yang lebih sehat seperti dipanggang, dikukus, atau ditumis dengan sedikit minyak.
Konsistensi adalah kunci keberhasilan diet. Dr. Nurul menekankan pentingnya menjaga diet secara konsisten tanpa cheating day, atau hari khusus untuk mengonsumsi makanan apapun.
“Hindari cheating day untuk mempercepat penurunan massa tubuh,” sarannya.
Pentingnya Olahraga Teratur
Selain menjaga pola makan, olahraga teratur juga sangat penting. Untuk penderita obesitas berat, disarankan untuk memulai dengan olahraga yang tidak terlalu membebani tubuh seperti bersepeda statis, berenang, atau berjalan kaki di kolam air. Setelah massa tubuh berkurang, penderita obesitas bisa melakukan olahraga yang lebih intens seperti treadmill, jalan cepat, atau olahraga high impact.
“Menurut saran WHO, kalau mau menurunkan berat badan, olahraganya harus 200-300 menit per minggu, tetapi setidaknya belajar dulu olahraga 150-200 menit per minggu,” kata dr. Nurul. Olahraga ini tidak hanya membantu menurunkan berat badan tetapi juga mengurangi risiko penyakit terkait obesitas. “Dengan turun 15-20 persen saja, penyakit yang tadi saya sebutkan akan berkurang sendiri,” jelasnya
Mengelola obesitas memerlukan pendekatan yang holistik, mencakup diet sehat dan olahraga teratur. Konsistensi dalam menjalani diet dan olahraga adalah kunci utama untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, serta mengurangi risiko penyakit serius yang terkait dengan obesitas.