Tindak Lanjut Dampak Kerumunan Acara Habib Rizieq, Ridwan Kamil Siap Lakukan Ini
Dalam pernyataannya, Ridwan Kamil menyampaikan jika hal tersebut termasuk pelanggaran protokol Covid-19. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku siap bertanggung jawab.
Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil meminta maaf atas terjadinya kerumunan acara penyambutan Habib Rizieq di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (13/11) lalu.
Dalam pernyataannya, Ridwan Kamil menyampaikan jika hal tersebut termasuk pelanggaran protokol Covid-19. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku siap bertanggung jawab.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan kepada JK dalam pertemuan mereka? “Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,” kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
"Terkait yang di Megamendung, apa pun yang terjadi di wilayah provinsi Jawa Barat ini tentunya tanggung jawab gubernur. Jadi kalau peristiwa hari ini ingin mencari siapa yang bertanggung jawab tentunya saya yang bertanggung jawab sebagai pimpinan dan saya menghaturkan permohonan maaf jika dinamika ini membuat situasi kurang baik," kata Emil itu dalam konferensi pers, Selasa (17/11/2020) dilansir dari Liputan6.com.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Ridwan Kamil adalah mencoba memperbaiki manajemen Covid-19 yang terlanjur tercoreng di mata publik.
"Jadi permohonan saya sangat tulus teriring juga untuk memperbaiki jika ada kekeliruan dalam manajemen Covid di mata banyak pihak," tegasnya. Berikut selengkapnya:
Pemkab dan Aparat Sudah Mengimbau
Dalam keterangan tersebut, Emil mengungkapkan jika pihak Pemkab sudah memberikan imbauan. Aparat setempat juga sudah mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Izin acara itu diskresi boleh tidaknya, itu bukan wilayah gubernur. Karena provinsi di republik ini, di luar Jakarta, punya hierarki pemerintahan yang namanya bupati dan wali kota terpilih. Maka setiap ada hal teknis, diskresinya ada di wali kota dan bupati. Termasuk kerja edukasi dan persuasif itu juga sudah dilakukan," ucapnya.
Namun keesokan harinya, massa makin bertambah. Dalam situasi tersebut, terdapat dua opsi yang bisa dijalankan. Seperti, penegakkan secara represif atau tetap mengawal dan memantau, sehingga tidak menimbulkan efek yang merugikan.
"Nah, di lapangan itulah dengan kondisi massa yang sudah begitu besar seperti demonstrasi juga maka aparat mengambil keputusan humanis yaitu mengimbau sambil mengawal walaupun keputusan ini akhirnya memberikan konsekuensi dinamika di kepolisian di mana sahabat kami Pak Kapolda, Pak Rudy tentu terjadi pergeseran," lanjut mantan Wali Kota Bandung itu.
Mengajak Masyarakat Ikut Berperan Aktif
©2020 Merdeka.com/Imam Buhori
Sementara itu, kejadian di Megamendung diharapkan bisa menjadi momentum bersama agar angka persebaran Covid-19 bisa segera ditekan.
"Semua orang marah, stres, dan capek. Kalau menyalahkan mah gampang, makanya silakan menyalahkan dan saya juga tidak ada masalah. Tapi yang dibutuhkan itu adalah saling menyemangati energi positif dengan memberikan rasa tentram dan memberikan statement yang menyejukkan dan kebaikan semua," paparnya.
"Kalau main tunjuk tangan juga itu adalah hal yang paling mudah tapi kami tidak akan melakukan itu semua tanggung jawab karenanya saya akhiri. Kalau memang itu risikonya ya saya menyampaikan permohonan maaf dan Insya Allah akan memperbaiki yang kurang dan menyempurnakan apa yang sudah baik," imbuhnya.
Seperti yang ramai diberitakan, terdapat dua anggota kepolisian yang dicopot dari jabatannya karena dianggap tak mematuhi aturan protokol kesehatan. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya, lantaran dianggap tak menjalankan perintah menegakkan protokol kesehatan Covid-19. Pencopotan dua jenderal buntut kerumunan massa Rizieq Shihab.
"Ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan. Yaitu Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Senin (16/11/2020).
Menurutnya, pencopotan tersebut telah sesuai dengan TR Kapolri No. ST3222/XI/Kep/2020 tanggal 16 November 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri yaitu Irjen Nana Sudjana Kapolda Metro Jaya diangkat jabatan baru sebagai kors ahli Kapolri.