Apakah Infeksi Adenovirus Bahaya bagi Anak? Pahami Tanda-Tanda dan Cara Mencegahnya
Adenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai macam infeksi pada manusia. Virus ini dapat menular tapi bisa diatasi dengan kebiasaan bersih.
Jaga anak Anda dari infeksi virus ini.
Apakah Infeksi Adenovirus Bahaya bagi Anak? Pahami Tanda-Tanda dan Cara Mencegahnya
Adenovirus biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun, penderita dapat mengurangi gejala dengan istirahat cukup, minum banyak air, dan mengonsumsi obat pereda nyeri atau demam.
Gejala Infeksi Adenovirus
Gejala dari infeksi adenovirus dapat bervariasi, tergantung pada jenis virus dan bagian tubuh yang terinfeksi. Namun, beberapa gejala umum yang dapat muncul adalah:
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Mengapa anak dengan daya tahan tubuh lemah lebih rentan terkena radang paru akibat adenovirus? Anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti yang menderita malnutrisi, HIV/AIDS, atau baru menjalani transplantasi organ, lebih rentan terkena pneumonia akibat adenovirus.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Bagaimana cara kerja virus dalam menginfeksi sel? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
- Demam, yaitu suhu tubuh yang lebih tinggi dari normal. Demam menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi.
- Batuk, yaitu refleks tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir, debu, atau benda asing lainnya. Batuk dapat disertai dengan dahak atau darah.
- Pilek, yaitu kondisi di mana hidung mengeluarkan cairan yang encer atau kental. Pilek dapat disebabkan oleh iritasi, alergi, atau infeksi virus seperti adenovirus.
- Sakit tenggorokan, yaitu rasa nyeri, gatal, atau kering pada tenggorokan. Sakit tenggorokan dapat disebabkan oleh radang amandel, faringitis, laringitis, atau infeksi virus seperti adenovirus.
- Sesak napas, yaitu kesulitan bernapas atau merasa tidak cukup mendapatkan oksigen. Sesak napas dapat disebabkan oleh asma, bronkitis, pneumonia, atau infeksi virus seperti adenovirus.
- Diare, yaitu buang air besar yang encer dan sering. Diare dapat disebabkan oleh makanan yang tidak higienis, intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus besar, atau infeksi virus seperti adenovirus. Gejala yang muncul adalah perut kembung, nyeri, atau kram.
- Muntah, yaitu keluarnya isi lambung melalui mulut secara paksa. Muntah dapat disebabkan oleh mual, keracunan makanan, migrain, vertigo, atau infeksi virus seperti adenovirus. Gejala yang muncul adalah rasa pusing, lemas, atau dehidrasi.
- Nyeri perut, yaitu rasa sakit yang terasa di daerah antara dada dan panggul. Nyeri perut dapat disebabkan oleh gastritis, tukak lambung, batu ginjal, apendisitis, atau infeksi virus seperti adenovirus. Gejala yang muncul adalah rasa terbakar, kembung, kram, atau mencret.
Siapa yang Berisiko?
Setiap orang berpotensi terinfeksi adenovirus, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang tertular virus ini, yaitu:
- Berusia di bawah 5 tahun (balita). Anak-anak di usia ini lebih rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna dan sering berinteraksi dengan orang lain yang mungkin terinfeksi.
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS, kanker, diabetes, atau penyakit autoimun. Orang-orang dengan kondisi ini lebih mudah mengalami infeksi yang serius atau komplikasi akibat adenovirus.
- Baru menjalani transplantasi organ. Orang-orang yang baru mendapatkan organ donor biasanya harus mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh agar organ baru tidak ditolak. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi adenovirus.
- Tinggal atau menetap di lingkungan yang padat, kumuh, dan bersanitasi buruk. Orang-orang yang hidup di tempat seperti ini lebih sering terpapar virus melalui kontak dekat dengan orang yang sakit, droplet, atau benda yang terkontaminasi virus. Contoh tempat-tempat tersebut adalah asrama, barak militer, rumah sakit, panti jompo, atau tempat penitipan anak.
Cara Mencegah Adenovirus
Cara mencegah adenovirus dengan melakukan hal-hal berikut:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar atau kecil, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh benda-benda umum. Mencuci tangan dapat membunuh virus yang menempel di kulit dan mencegah penularan melalui kontak langsung.
- Menjaga jarak dengan orang yang sakit, minimal 1 meter. Menjaga jarak dapat mengurangi risiko terpapar droplet yang mengandung virus saat orang yang sakit bersin, batuk, atau berbicara.
- Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Menyentuh bagian-bagian tubuh ini dapat memindahkan virus dari tangan ke selaput lendir yang rentan terhadap infeksi.
- Menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat umum. Menggunakan masker dapat menutupi hidung dan mulut serta mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus. Masker juga dapat melindungi diri dari terhirupnya droplet dari orang lain.
- Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, membuang sampah secara teratur, dan menyediakan tempat cuci tangan yang memadai. Menjaga kebersihan lingkungan dapat menghilangkan virus yang menempel di benda-benda atau tempat-tempat umum.
- Menjaga kesehatan tubuh, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Menjaga kesehatan tubuh dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat tubuh lebih kuat melawan infeksi.