Lulusan Madrasah di Serpong Ini Tembus 5 Kampus Terbaik di Dunia, Ini Rahasianya
Untuk di Asia, Fawwaz diterima di Universitas Indonesia (UI) lewat jalur SNMPTN. Di Eropa ia tembus di Wageningen University & Research, Belanda. Di Australia Fawwaz berhasil keterima di tiga kampus yakni Monash University, Adelaide University, dan Royal Melbourne Institute of Technology.
Salah satu lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong, Kota Tangerang Selatan, Muhammad Fawwaz Farhan berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Ia diketahui diterima di sejumlah kampus kenamaan di tiga benua Asia, Australia, dan Eropa.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan bahwa keberhasilan Fawwaz merupakan bukti bahwa lulusan madrasah mampu untuk bersaing dengan institusi sekolah lainnya.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Ini merupakan miniatur kualitas atas jebolan dari madrasah binaan Kementerian Agama RI," kata Ali, mengutip dari laman dream.co.id yang dilansir dari kemenag.go.id, Selasa (5/4).
Keterima World Class University
Muhammad Fawwaz Farhan
©2022 dream.co.id/ Merdeka.com
Adapun kampus yang menerima Fawwaz merupakan universitas yang menyandang gelar World Class University. Untuk di Asia, ia diterima di Universitas Indonesia (UI) lewat jalur SNMPTN.
Kemudian di Eropa ia diterima di Wageningen University & Research, Belanda. Di Australia Fawwaz berhasil tembus di tiga kampus yakni Monash University, Adelaide University, dan Royal Melbourne Institute of Technology.
"Saya sampaikan selamat kepada ananda Fawwaz, MAN Insan Cendekia, dan semua stakeholder madrasah," tutur Ali Ramdhani, seraya menyampaikan rasa bangganya terhadap lulusan yang memiliki minat di bidang hukum, ekonomi, dan hubungan internasional itu.
Rahasia Tembus di Kampus Terbaik Dunia
Sementara itu Fawwaz mengaku hanya berusaha semaksimal mungkin untuk memperdalam ilmu sesuai target yang dicapai. Di luar itu, Fawwaz hanya berusaha melakukan persiapan dengan mengirimkan lamaran dan proposal ke sejumlah perguruan tinggi incarannya.
Menurutnya, kunci suksesnya ada di keaktifan dalam mengikuti setiap tahapan seleksi di bawah bimbingan para guru.
"Saya memang tipikal orang yang bersemangat dalam mencapai tujuan, apalagi jika itu berdampak signifikan terhadap masyarakat luas," beber Fawwaz.
Bangga Sekolah di Madrasah
Pria yang pernah terlibat dalam pemilihan Duta Moderasi Beragama ini mengatakan bahwa lingkungan madrasah telah menumbuhkan semangat untuk mengejar cita-cita serta pengetahuannya.
Ia melihat jika madrasah bisa meningkatkan peluang prestasi yang jauh lebih baik. Sebelumnya ia sudah tertarik untuk berkuliah di luar negeri sejak tahun 2012 lalu. Selama di sekolah ia membuat grup dan mulai research serta berbagi informasi tentang calon-calon kampus yang dituju, salah satunya Australia.
"Saya merasakan bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan terbaik untuk mempersiapkan masa depan yang lebih berkualitas," ungkap Fawwaz.
Ia pun mengucapkan rasa terima kasih kepada kedua orang tua, serta para guru sehingga ia bisa terus mendapat bimbingan keilmuan serta persiapan secara matang.
"Alhamdulillah, saya mendapat peluang memperoleh beasiswa kuliah di Australia dan Eropa. Ini pilihan yang cukup strategis. Termasuk kesempatan untuk kuliah di Universitas Indonesia," ucap Fawwaz.
(mdk/nrd)