Niat Mandi Asyura yang Penting Diketahui, Berikut Tata Caranya
Asyura merupakan hari kesepuluh bulan Muharram. Istilah Asyura sendiri berasal dari kata asyr yang berarti sepuluh. Sementara bulan Muharram adalah satu di antara empat bulan mulia yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Asyura merupakan hari kesepuluh bulan Muharram. Istilah Asyura sendiri berasal dari kata asyr yang berarti sepuluh. Sementara bulan Muharram adalah satu di antara empat bulan mulia yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Pada masa Rasulullah peperangan pun harus dihentikan demi menghormati bulan-bulan tersebut.
Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut bulan Allah (syahrullah). Beribadah pada bulan haram pahalanya dilipatgandakan dan bermaksiat di bulan ini dosanya dilipatgandakan pula. Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan nabi Musa as dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Mereka memuliakannya dengan berpuasa.
-
Apa keutamaan dari Puasa Asyura? Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
-
Apa keistimewaan dari puasa Asyura? Rasulullah SAW juga pernah menjelaskan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
-
Apa saja keutamaan dari puasa Asyura? Puasa Tasua dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sehari sebelum puasa Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Kedua puasa ini memiliki keutamaan tersendiri, di mana puasa Asyura diyakini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu.
-
Apa itu puasa Asyura? Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan Muharram.
-
Bagaimana cara membaca niat puasa Asyura? Untuk melaksanakan puasa sunnah Tasua dan Asyura, terlebih dulu kita harus membaca niat puasanya. Niat adalah bagian di setiap ibadah, sehingga tidak boleh sampai terlewat.Berikut adalah bacaan niat puasa Tasua:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.” Sedangkan bacaan niat puasa Asyura adalah sebagai berikut: Anda bisa mengamalkan bacaan niat puasa Tasua dan Asyura ini di malam sebelum puasa dilaksanakan. Namun, jika Anda lupa membaca niat atau mendadak ingin mengamalkan puasa Tasua dan Asyura, maka masih diperbolehkan untuk membaca niat di pagi harinya, dengan catatan Anda belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak waktu subuh hingga Anda ingin melaksanakan puasa.
Baca juga: Puasa Dzulhijjah Anjuran Sebelum Idul Adha, Ketahui Niatnya
Kemudian Rasulullah saw. menetapkan puasa ada tanggal 10 Muharram sebagai kesyukuran atas pertolongan Allah. Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa 10 Muharram tadinya hukumnya wajib, kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan.
Selain puasa, amalan sunnah lain yang bisa kamu laksanakan pada hari Asyura adalah mandi Asyura. Seperti yang telah diterangkan dalam kita l'anatut Tholibin disebutkan bahwa mandi di hari Asyura memiliki keutamaan dapat membebaskan dari penyakit selama satu tahun lamanya. Jika kamu juga ingin menjalankan amalan sunnah ini berikut informasi lengkap mengenai niat mandi Asyura dan tata caranya telah dirangkum melalui NU Online dan berbagai sumber lainnya
Niat Mandi Asyura
نَوَيْتُ غَسْلَ فِى يَوْمِ عَاشُورَاءِ سُنَّةً لله تعالى
Dalam sebuah hadits : "Barang siapa mandi sunnah dan berwudhu pada hari Asyura, maka tidak akan sakit orang tersebut dalam tahun tersebut, kecuali sakit yang berujung kematian.
Tata Cara dan Niat Mandi Asyura
Sebelum menjalankan ibadah puasa sunnah Asyura hendaknya membersihkan diri terlebih dahulu dari hadast kecil maupun hadast besar. Tujuan dari pada mandi tersebut tidak lain tidak bukan adalah demi terjaganya kebersihan badanmu. Selebihnya adalah bentuk upaya terhindar dari berbagai macam penyakit.
©Shutterstock
Tata cara mandi Asyura dapat dilakukan seperti biasanya kamu mandi sehari-hari yakni membersihkan anggota tubuh hingga keramas. Namun, jika kamu berhadast besar maka harus melakukan mandi wajib terlebih dahulu.
Seperti diketahui, Islam mengizinkan suami istri berhubungan badan. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana ketika selesai bersetubuh suami-istri kebablasan tidur sampai masuk waktunya berpuasa, tanpa lebih dulu Mandi Wajib atau Mandi Junub?
Jika terlewat waktu Imsak, Suami-istri harus tetap Mandi Junub alias Mandi Wajib lalu melanjutkan puasanya. Tapi baiknya Mandi Wajib sebelum Subuh.
Amalan Lain pada Hari Asyura
Setelah mengetahui niat mandi Asyura, ada amalan lagi yang tak kalah penting. Menurut jumhur ulama, mereka membagi amalan Hari Asyura pada bulan Muharram menjadi dua belas. Berbagai amalan Islam yang hendaknya diperbanyak dibanding hari-hari biasanya.
Adapun amalan-amalan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menunaikan salat, baik yang wajib maupun memperbanyak salat sunnah.
- Berpuasa
- Menyambung silaturahim
- Bersedekah
- Memakai celak mata
- Berziarah kepada ulama, baik yang hidup maupun yang telah meninggal.
- Menjenguk orang sakit
- Menambah nafkah keluarga
- Memotong kuku
- Mengusap kepala anak yatim, maksudnya mengurusi mereka.
- Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.