Pak Yanto Suporter Ikonik Bulu Tangkis Indonesia Meninggal Dunia, Para Atlet Ikut Berduka
Di berbagai turnamen yang diadakan baik di Indonesia hingga ke luar negeri, Pak Yanto selalu ada untuk mendukung tim dan wakil-wakil Indonesia.
Kabar duka datang dari dunia bulu tangkis Indonesia. Sosok suporter fanatik nan ikonik bulu tangkis Indonesia, Haryanto Muamar atau yang lebih dikenal dengan Pak Yanto berpulang pada Jumat (23/8).
Pak Yanto merupakan seorang badminton lovers yang sudah puluhan tahun mencintai olahraga yang satu ini. Di berbagai turnamen yang diadakan baik di Indonesia hingga ke luar negeri, Pak Yanto selalu ada untuk mendukung tim dan wakil-wakil Indonesia.
- Kata Rizky Ridho soal Tuntutan Tinggi dari Para Suporter untuk Lolos ke Piala Dunia 2026, Bicara Begini
- Pendukung Timnas Indonesia berani datang ke SUGBK dengan wajah yang dicat merah putih.
- Timnas Indonesia Berhasil Imbang dengan Australia, Pendapat Para Suporter: Pertandingan Bagus, Tapi Jantung Hampir Copot Terus!
- Jangan takut menghadapi Argentina, para pemain Timnas Indonesia U-20 diharapkan untuk menikmati setiap momen pertandingan.
Meninggalnya Pak Yanto ini pun membuat para badminton lovers, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), hingga para atlet ikut berduka.
Sosok Pak Yanto
Bagi para Badminton Lovers, tentu sudah tak asing lagi dengan sosok Pak Yanto. Ia adalah sosok suporter fanatik dan ikonik asal Indonesia. Pak Yanto memiliki nama lengkap Haryanto Muamar.
Pak Yanto lahir di Pamekasan, Madura, pada 1 Desember 1964 silam. Selain dikenal sebagai suporter fanatik, kabarnya Pak Yanto juga merupakan seorang pengusaha.
44 Tahun Jadi Badminton Lovers
Dalam wawancara yang diunggah PBSI, Pak Yanto mengaku sudah puluhan tahun menjadi seorang badminton lovers. Tepatnya, ia sudah kurang lebih 44 tahun menggemari olahraga ini. Selama 4 dekade, Pak Yanto selalu menjadi garda terdepan untuk menyemangati para atlet.
Tampil Nyentrik
Menjadi fans fanatik, Pak Yanto pun hampir selalu hadir di setiap pertandingan bulutangkis baik yang digelar di Indonesia hingga ke negara tetangga seperti Malaysia hingga Thailand. Tak hanya hadir, Pak Yanto selalu memakai kostum dan aksesoris bertema merah putih yang nyentrik dan menonjol.
Kartu Merah
Kehadirannya di setiap turnamen pun selalu menarik perhatian. Dengan semangatnya yang tinggi, ia selalu memandu para penonton untuk memberi dukungan untuk para pemain. Ia juga dikenal karena pernah memberi 'kartu merah' pada wasit karena terlalu lama mengubah nilai.
Banjir Ucapan Bela Sungkawa
Kabar meninggalnya Pak Yanto ini pun dikonfirmasi oleh PBSI lewat media sosialnya. Kabarnya Pak Yanto meninggal karena sakit pada hari Jumat (23/8) di RS Pandan Mewah, Malaysia, pukul 16.50 waktu setempat. Pak Yanto meninggal di usia 59 tahun dan kabarnya, jenazah Pak Yanto akan dipulangkan ke Indonesia dan dimakamkan di kampung halamannya di Madura.
Meninggalnya Pak Yanto ini pun dibanjiri ucapan bela sungkawa para badminton lovers dan para atlet. PBSI juga mengunggap ucapan bela sungkawa lewat akun media sosialnya. Salah satunya Fajar Alfian yang mengucapkan bela sungkawa lewat unggahan instagram storynya.
Tak hanya Fajar, beberapa pebulu tangkis lainnya seperti Hendra Setiawan, Pitha Haningtyas Mentari, hingga mantan atlet Liliyana Natsir juga ikut mengucapkan belasungkawa untuk Pak Yanto di media sosialnya.