Sosok Andi Ramang, Pemain Legendaris PSM yang Menjadi Mitos Perjalanan Sepak Bola Indonesia
Salah satu pemain yang dijuluki 'Si Kancil' ini digadang-gadang menjadi sosok penting dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Salah satu pemain yang dijuluki 'Si Kancil' ini digadang-gadang menjadi sosok penting dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Sosok Andi Ramang, Pemain Legendaris PSM yang Menjadi Mitos Perjalanan Sepak Bola Indonesia
Rekam jejak sepak bola Indonesia sudah berlangsung begitu lama. Banyak sekali sejarah yang sudah tercetak dan tersematkan dalam ingatan para penggemar setianya.
Sejarah sepak bola Indonesia juga tidak lepas dari peran para pemain-pemain legendaris, salah satunya yaitu Andi Ramang. Mungkin, banyak yang tidak mengenal siapa sosok Andi Ramang. Ia adalah pemain PSM Makassar yang tersohor pada tahun 1950-an.
-
Siapa pemain sepakbola legendaris Timnas Indonesia? Pemain legendaris Timnas Indonesia yang berposisi sebagai sayap ini dikenal dengan kelincahannya mengolah si kulit bundar saat berada di lapangan hijau.
-
Siapa pahlawan Timnas Indonesia? Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 di King Abdullah Sports City, Jeddah, Maarten Paes berperan sebagai pahlawan sekaligus penjahat.
-
Siapa yang menjadi pahlawan Semen Padang dalam pertandingan melawan PSIM Yogyakarta? Ngwoke menjadi pahlawan Kabau Sirah setelah golnya menyelamatkan tim dari kekalahan.
-
Siapa yang menjadi pahlawan Timnas Indonesia? Maarten Paes berhasil menjadi pahlawan bagi Timnas Indonesia. Berkat penampilannya yang gemilang, Skuad Garuda mampu menahan imbang Australia.
-
Siapa pemain Persib di Timnas Indonesia? 'Dimas Drajad sudah bergabung dengan Timnas Indonesia, sedangkan Kevin Ray Mendoza masih di sini dan akan bergabung dengan Timnas Filipina dalam dua atau tiga hari ke depan,' ungkap Bojan Hodak, pelatih Persib Bandung.
-
Apa nama awal PSM Makassar? PSM Makassar dibentuk pada 2 November 1915 dengan nama pertama klub kebanggaan warga Makassar tersebut, Football Bone.
Andi Ramang atau yang memiliki julukan 'Si Kancil' ini berposisi sebagai penyerang. Ia turut membawa klub tertua di Indonesia itu meraih kampiun pada era Perserikatan. Selain itu, Andi juga salah satu pilar penting dalam skuad Timnas Garuda.
Lebih dari itu, sosok Andi Ramang juga telah diakui oleh otoritas tertinggi sepak bola dunia yaitu FIFA sebagai sosok penting dalam sejarah sepak bola di Indonesia. FIFA bahkan pernah membuat film tentang kehebatan Andi yang dirilis secara khusus di laman resmi mereka.
Sempat Bekerja Serabutan
Mengutip dari kanal bola.com, Andi Ramang lahir pada 24 April 1924 di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Ia kemudian menikah di usia 18 tahun lalu memutuskan untuk pindah ke Makassar atau Ujungpandang.
Sebelum menjadi pemain sepak bola yang terkenal, Andi sempat merasakan pahitnya kehidupan. Ia bekerja serabutan mulai dari jadi tukang becak hingga kernet truk untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Setelah dua tahun di Makassar dan bekerja serabutan, Andi mendapat panggilan klub Persis atau Persatuan Sepakbola Induk Sulawesi atau Coution Voetbal Bond untuk mengikuti kompetisi PSM.
Dari Bek Kanan Menjadi Striker
Ia bermain cukup gemilang bersama Persis. Andi mencetak tujuh gol dan membuat dirinya langsung direkrut oleh PSM. Kariernya semakin moncer dan mulai mencuat ke level nasional pada tahun 1952.
Di tahun yang sama, Andi mendapat panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia menggantikan Sunar Arland, seniornya yang berhalangan karena sakit. Ketika bergabung dengan skuad Timnas, Andi berstatus sebagai pemain bek kanan menggantikan Sunar.
Benar saja, posisi Andi sebagai striker langsung terjawab. Ia berhasil mencetak tiga gol pada pertandingan internal.
Striker Andalan
Sejak pergeseran posisinya menjadi striker, Andi Ramang pun menjadi beringas dan menjadi striker yang paling ditakuti di Asia. Hebatnya, ketika Indonesia melakukan uji coba di beberapa negara Asia, Andi mencatatkan 19 gol ke gawang lawan.
Momen yang paling diingat pada saat itu adalah ketika Andi Ramang hampir saja menjebol gawang milik Lev Yashin pada laga final Olimpiade di Melbourne. Meski skor akhir 0-0, namun Indonesia dibantai 4-0 pada keesokannya saat laga ulang.
Kemudian, Timnas Indonesia juga hampir selangkah lagi tembus putaran final Piala Dunia 1958 di Swedia setelah menang atas China dengan skor 5-4. Tiga gol dicetak oleh Andi Ramang. Namun, Indonesia pada akhirnya menolak melawan Israel yang akhirnya lolos ke Swedia.
Pemain Legendaris PSM
Sampai sekarang, nama Andi Ramang masih melekat di ingatan para penggemar klub PSM Makassar. Bahkan, PSM yang memiliki julukan Juku Eja ini kerap dikenal dengan Pasukan Ramang.
Andi Ramang Wafat pada tahun 1987 pada usia 63 tahun karena sakit di paru-parunya tanpa bisa berobat ke rumah sakit karena terhalang biaya. Untuk mengenang jasanya, telah dibuatkan patung dirinya yang berada di kawasan Pantai Losari.