Penyebab Herpes Zoster yang Harus Diwaspadai, Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya
Lebih baik mencegah ketimbang mengobati merupakan istilah yang pas dalam hal ini dan salah satu cara untuk mencegah penyakit herpes zoster adalah dengan mencari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai penyakit zoster.
Herpes zoster (HZ) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh reaktivitas virus varisela zoster (VVZ) yang laten berdiam terutama dalam sel neuronal. Kadang-kadang, virus ini ada di dalam sel satelit ganglion radiks dorsalis dan ganglion sensorik saraf kranial menyebar ke dermatom atau jaringan saraf yang sesuai dengan segmen yang dipersarafinya.
Jika seseorang mengalami penurunan imunitas seluler, maka virus tersebut akan dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf ke kulit dan meninmbulkan penyakit herpes zoster.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Apa itu herpes zoster? Herpes zoster, juga dikenal sebagai cacar api, adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV), yang juga merupakan penyebab cacar air.
-
Bagaimana cara mencegah herpes zoster? Melakukan vaksinasi herpes zoster adalah langkah pencegahan yang sangat penting.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana proses herpes zoster mulai sembuh? Pecah dan Berkoreng Ciri-ciri herpes zoster mulai sembuh selanjutnya adalah bintik melepuh tersebut akan pecah dan membentuk koreng. Biasanya, proses ini memakan waktu satu hingga tiga minggu untuk sembuh. Dalam proses kesembuhannya, bintik melepuh tersebut akan mengecil dan rasa sakit semakin berkurang.
-
Kenapa Herpes Zoster bisa menyebabkan lesi menyakitkan? Virus ini biasanya menyebabkan lesi menyakitkan yang dapat memengaruhi seluruh tubuh.
Penyakit herpes zoster biasanya didahului riwayat pernah mengalami cacar air, kemudian muncul kembali pada saat daya tahan tubuh menurun. Bisa dibilang penyakit herpes termasuk kondisi jangka panjang, virusnya dapat bertahan seumur hidup di dalam tubuh.
Seperti yang telah diketahui bahwa sebagian besar infeksi boerus bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri, namun infeksi herpes zoster dapat berdampak pada turunya kualitas hidup yang disebabkan oleh rasa nyeri yang timbul.
Hampir 90% penderita HZ akan mengalami nyeri yang dapat bertahan hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun atau yang disebut neuralgia pas herpetik (NPH). Nyeri ini dapat menimbulkan terjadinya depresi, kelelahan, insomnia, menurunya produktivitas, dan kualitas hidup sosial serta sosial dan individu NPH dapat mengalami gejala anorexia, keterbatasan dalam beraktivitas dan kesulitan berkonsentrasi.
Maka dari itu, sudah sepatutnya siapa pun tidak menganggap remeh penyakit tersebut. Lebih baik mencegah ketimbang mengobati merupakan istilah yang pas dalam hal ini dan salah satu cara untuk mencegah penyakit herpes zoster adalah dengan mencari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai penyakit zoster.
Berikut ini dapat kamu simak penyebab herpes zoster yang harus diwaspadai, lengkap dengan gejala dan cara mengatasinya telah dirangkum dari Perdoski.or.id dan Liputan6.com:
Penyebab Herpes Zoster
Penyebab herpes zoster yaitu virus varicella zoster, yakni virus yang juga menyebabkan cacar air. Penyakit herpes zoster umumnya akan muncul pada orang yang pernah mengalami cacar air. Virus biasanya dapat hidup dalam sistem saraf selama bertahun-tahun. Pada sebagian orang, virus akan tetap tidur tetapi pada sebagian lainnya akan bangun dan diaktifkan kembali.
Adapun faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan reaktivasi adalah seseorang yang mengalami imunokompromais, mengonsumsi obat-obatan imunosupresif, berusia lebih dari 50 tahun, memiliki penyakit HIV/AIDS, melakukan transplantasi sumsum tulang atau organ, keganasan, terapi steroid jangka panjang, stres psikologis, trauma dan tindakan pembedahan.
Gejala Herpes Zoster
Setelah mengetahui penyebab herpes zoster, ketahui juga gejala yang mungkin akan muncul. Jika seseorang mengalami penyakit herpes zoster, maka gejala awal yang muncul adalah rasa sakit yang dapat berupa rasa panas seperti terbakar atau seperti tertusuk benda tajam.
©Shutterstock
Kamu juga akan merasakan nyeri pada daerah dermatom yang kemudian akan timbul lesi dan dapat berlangsung dalam waktu yang bervariasi. Nyeri bersifat segmental dan dapat berlangsung terus-menerus atau sebagai serangan yang hilang timbul.
Keluhan pada orang yang mengalami herpes zoster juga bervariasi mulai dari rasa gatal, kesemutan, panas, pedih, nyeri tekan, hipertensi, sampai rasa di tusuk-tusuk. Selain nyeri, penyakit ini juga dapat didahului dengan cegukan atau sendwa. Selain gejala awal penyakit yang bervariasi, sebagian kecil pengidap juga mengalami nyeri tanpa ruam.
Cara Mengatasi Herpes Zoster
Setelah mengetahui penyebab herpes zoster dan gejala yang timbul, kamu juga perlu mengetahui bagaimana cara mengatasinya dengan baik dan benar. Pengobatan terhadap penyakit herpes zoster terdiri dari tiga hal utama yaitu pengobatan infeksi virus akut, pengobatan rasa sakit akut yang berkaitan dengan penyakit tersebut, dan pencegahan terhadap neuralgia pascaherpes.
Penggunaan agen antiviral dalam kurun waktu 72 jam setelah terbentuk ruam akan mempersingkat durasi terbentuknya ruam dan meringankan rasa sakit akibat ruam tersebut. Apabila ruam telah pecah, maka penggunaan antiviral tidak efektif lagi. Contoh beberapa antiviral yang biasa digunakan untuk perawatan herpes zoster adalah Acyclovir, Famciclovir, dan Valacyclovir.
Untuk meringankan rasa sakit akibat penyakit herpes zoster, sering digunakan kortikosteroid oral (contoh prednisone). Sedangkan untuk mengatasi neuralgia pascaherpes digunakan analgesik (Topic agents), antidepresan trisiklik, dan antikonvulsan (antikejang).
Contoh analgesik yang sering digunakan adalah krim (lotion) yang mengandung senyawa calamine, kapsaisin, dan xylocaine. Antidepresan trisiklik dapat aktif mengurangi sakit akibat neuralgia pascaherpes karena menghambat penyerapan kembali neurotransmiter serotonin dan norepinefrin.
Contoh antidepresan trisiklik yang digunakan untuk perawatan herpes zoster adalah Amitriptyline, Nortriptyline, Nortriptyline, dan Nortriptyline. Untuk mengontrol sakit neuropatik, digunakan antikonvulsan seperti Phenytoin, carbamazepine, dan gabapentin.