3 Fakta Tes Massal Virus Covid-19 yang Diperintahkan Presiden Jokowi
Untuk menekan lonjakan pasien terinfeksi Corona di Indonesia, Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan perintahnya. Presiden meminta untuk segera dilakukannya tes Covid-19 secara massal dan meluas.
Virus Covid-19 hingga kini sudah menyebar ke beberapa negara di Eropa, Amerika, sebagian Afrika dan Asia. Tak terkecuali di Indonesia, pemerintah mengumumkan hingga saat ini Kamis (19/03) sudah ada 227 kasus, 19 orang dinyatakan meninggal dan 11 orang sembuh.
Merebaknya virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, membuat pemerintah terus melakukan pencegahan persebarannya. Pemerintah juga mengambil sejumlah kebijakan untuk melindungi masyarakat luas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Di antaranya pemerintah meminta berbagai pihak untuk meliburkan sekolah, kampus dan menutup kantor dengan meminta karyawan bekerja dari rumah. Selain itu kebijakan social distancing pun sudah mulai diterapkan di ruang publik.
Untuk menekan lonjakan pasien terinfeksi Corona di Indonesia, Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan perintahnya. Presiden meminta untuk segera dilakukannya tes Covid-19 secara massal dan meluas.
Berikut ini 3 fakta kebijakan Presiden Joko Widodo meminta tes Covid-19 secara massal dirangkum dari berbagai sumber:
Tes Massal Covid-19 Cakupan Luas
Pada hari ini Kamis (19/3/2020) Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas terkait 'Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19' lewat teleconference, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Presiden Joko Widodo meminta kepada para tim satuan gugus tugas COVID-19 agar segera lakukan tes masal atau rapid tes dengan cakupan yang cukup luas. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah dan mendeteksi awal seseorang terpapar virus corona.
"Segera lakukan rapid test (tes masal) dengan cakupan lebih besar agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas Kamis (19/03/2020) melansir dari liputan6.com
Presiden Jokowi juga meminta agar alat tes diperbanyak. Tidak hanya itu, Presiden juga meminta agar melibatkan rumah sakit pemerintah seperti BUMN, Pemda serta RS TNI/Polri.
"Saya minta alat diperbanyak dan diperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan RS baik pemerintah, BUMN, Pemda, RS TNI Polri, dan swasta, dan lembaga riset yang dapatkan rekomendasi Kemenkes," ungkap Jokowi dilansir dari liputan6.com
Pemerintah Kaji Metode Rapid Test
Sebelum menggelar rapat terbatas tersebut, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menjelaskan pemerintah saat ini sedang melakukan kajian terhadap pelaksanaan rapid test untuk memastikan status positif Covid-19 pada pasien.
Lebih lanjut, Achmad Yurianto menjelaskan bahwa metode rapid test memiliki cara yang berbeda dalam mendeteksi virus corona. Selama ini, Balitbang Kemenkes memeriksa specimen corona dengan metode genome sequencing dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Rapid test akan menggunakan spesimen darah tidak menggunakan lapisan tenggorokan atau kerongkongan. Tetapi menggunakan sampel darah," jelasnya di Kantor BNPB Jakarta, Rabu (18/03/2020).
Menurutnya, metode rapid test memiliki sejumlah keuntungan. Selain cepat, rapid test juga bisa dilaksanakan di hampir semua laboratorium kesehatan di rumah sakit yang ada di Indonesia.
Indonesia Pesan 500 Ribu Alat Deteksi Super Cepat
Kajian untuk melakukan tes virus corona (COVID-19) dengan metode rapid test (tes cepat) merupakan salah satu cara yang ditiru Indonesia dari Korea Selatan. Seperti diketahui, Korea Selatan menggunakan metode rapid test dalam mendeteksi virus Corona.
Tes ini dinilai sangat efektif menekan penyebaran virus Corona. Hal itu terbukti membuat angka kematian di Korea Selatan akibat virus Corona turun 0,1 persen atau 84 orang.
Melansir dari liputan6.com. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi dan agroindustri, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tengah melakukan kerjasama dengan China untuk mendatangkan alat pendeteksi Virus Corona tersebut.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, rapid test tersebut sudah dipesan sebanyak 500 Ribu dan akan segera diproduksi. Nantinya, deteksi gejala awal infeksi Corona bisa muncul hanya dalam beberapa belas menit hingga 3 jam saja.
"Nanti tes Corona ini bisa keluar dari rapid test hanya beberapa belas menit hingga 3 jam maksimal. Kita sudah pesan 500 ribu," kata Arya dalam teleconferens di Jakarta, Rabu (18/3/2020).