Ucapan Sungkeman Pernikahan untuk Orang Tua dan Mertua
Sungkeman dalam pernikahan adalah sebuah prosesi tradisional yang memiliki makna mendalam dalam budaya Indonesia. Dalam prosesnya, pengantin biasanya mengucapkan kata-kata yang menyentuh hati.
Dalam proses pernikahan yang mengusung adat Jawa dan Sunda, Anda mungkin akan melihat momen sungkeman, di mana kedua mempelai akan datang kepada orang tua untuk meminta restu.
Sungkeman dalam pernikahan adalah sebuah prosesi tradisional yang memiliki makna mendalam dalam budaya Indonesia. Prosesi ini merupakan simbol dari rasa hormat dan bakti pengantin kepada orang tua dan keluarga yang lebih tua.
-
Kapan Dastia Prajak menikah? Dastia Prajak mengakhiri masa lajangnya pada Maret 2021.
-
Kapan Diah Permatasari dan suaminya menikah? Mereka mengucapkan janji suci pada tanggal 5 April 1997. Kini, mereka telah menikah selama 24 tahun dan diberkati dengan kedua anak mereka.
-
Kapan Rimarsha Nugrafitra menikah? Rimarsha Nugrafitra kembali ke perhatian publik setelah diketahui menikah pada 8 Agustus 2016 dengan seorang pilot bernama Donny Dewa.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka pria perkasa ini? Pria ini dikubur dengan pedang sepanjang 1,2 meter yang masih utuh.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi "piring terbang" di pernikahan adat Jawa? Dalam acara resepsi pernikahan adat Jawa, ada sebuah tradisi yang dikenal dengan istilah “piring terbang”.
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
Sungkeman dilakukan dengan cara pengantin duduk jongkok atau bersimpuh di hadapan orang tua, menunduk, menyalami, dan mencium tangan mereka sebagai tanda menghormati dan memuliakan yang lebih tua. Ini juga merupakan momen bagi pengantin untuk mengucapkan terima kasih, meminta maaf, dan memohon doa restu untuk memulai kehidupan baru sebagai keluarga.
Dalam prosesi sungkeman, pengantin biasanya mengucapkan kata-kata yang menyentuh hati, yang bisa berupa ucapan terima kasih atas segala pengorbanan dan bimbingan orang tua, permohonan maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan, serta permohonan doa restu untuk kehidupan yang akan datang. Sungkeman sering menjadi momen yang sangat emosional dan mengharukan dalam upacara pernikahan.
Karena ini adalah momen yang penuh keharuan, kata-kata sungkeman pernikahan perlu disiapkan terlebih dahulu sebelum acara pernikahan. Sebagai inspirasi, berikut kami sampaikan beberapa kata-kata sungkeman pernikahan yang dikutip dari berbagai sumber.
Kata-Kata Sungkeman Pernikahan kepada Ibu
Contoh 1:
“Ibu, hari ini kami hendak Bersatu, melangkahkan kaki menuju kehidupan baru melalui gerbang pernikahan. Dengan doa dan restu yang telah ibu berikan, menjadi modal bagi kami untuk mantap melangkah.
Terima kasih atas hidup yang begitu indah. Masa kecil bersama ibu adalah kenangan berharga yang tak pernah terlupakan. Masa remaja selalu ibu khawatirkan masih ada dalam ingatan.
Terima kasih atas segala bimbingan ibu. Terima kasih atas kasih sayang yang begitu tulus dan tiada lekang dipupus waktu. Segala yang telah ibu ajarkan kepadaku akan selalu kuingat.
Ibu, Ananda mohon maaf atas segala khilaf yang pernah Ananda lakukan selama ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Ananda memohon izin untuk menempuh kehidupan baru bersama orang yang Ananda cintai.”
Contoh 2:
“Ibu, terima kasih atas semua pengorbanan dan semua yang telah ibu lakukan untukku. Maafkan aku jika selama ini belum bisa menjadi anak yang berbakti dan yang terbaik buat ibu.
Saat ini, aku bersimpuh di pangkuan ibu sebagai tanda bakti atas semua pengorbananmu yang sangat mulia. Aku mohon izin untuk mengarungi kehidupan baru bersama pendamping yang telah disiapkan oleh Allah menjadi jodoh terbaikku.
Aku doa ibu agar aku dapat mengarungi bahtera rumah tangga dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.”
Kata-Kata Sungkeman Pernikahan kepada Ayah
“Ayah, terima kasih telah merawat dan membesarkan Ananda hingga hari ini. Terima kasih telah berjuang memberikan nafkah kepada kami sekeluarga dengan nafkah yang baik.
Terima kasih telah menjadi panutan dan teladan yang terbaik untukku. Terima kasih atas pendidikan dan segala yang terbaik yang telah ayah berikan untukku. Nasihat-nasihat yang tidak pernah lelah ayah berikan, adalah bekal berharga bagiku untuk menghadapi kehidupanku nanti.
Ananda mohon maaf jika selalu merepotkan Ayah dan belum bisa menjadi anak yang baik dan membanggakan.
Ananda mohon izin untuk memulai hidup baru bersama orang yang telah Ananda pilih sebagai pasangan sehidup semati.
Doakan kami menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah dan dikaruniai keturunan yang saleh dan salehah serta membanggakan.”
Kata-Kata Sungkeman Pernikahan kepada Mertua
Ucapan sungkeman kepada ibu mertua:
“Ibu, ini adalah kali pertama aku bersimpuh di pangkuanmu dan resmi menjadi putri sekaligus bagian dari keluargamu.
Ananda memohon doa restu dari Ibu dan dukungannya agar kami dapat melangkah mulus dalam kehidupan baru yang akan kami jalani sebentar lagi.
Tolong ingatkan dan bimbing kami ketika langkah kami ternyata berbelok ke arah yang salah.
Karena pada hari ini, kami telah berikrar untuk mengarungi kehidupan rumah tangga dan mulai menjalankan ibadah sepanjang hidup.
Ibu, beritahu aku dengan budaya keluargamu, ajari aku dengan adat istiadatmu, dan libatkan aku agar bisa beradaptasi dalam keluarga besarmu.
Tak lupa aku meminta doa dari ibu agar bisa menggapai keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.”
Ucapan sungkeman kepada ayah mertua:
“Ayah, ini adalah persimpuhanku yang pertama di pangkuanmu. Terima kasih telah mengizinkanku menjadi bagian dari keluarga yang telah ayah bangun. Terima kasih karena telah mengizinkan kami menikah hari ini.
Ayah, terima kasih telah memberikan restu kepada kami sehingga kami bisa menjalani kehidupan bersama sebagai sepasang suami istri. Terima kasih telah mempercayakan anak yang telah ayah besarkan dengan penuh kebaikan untuk menjadi pendamping hidupku hingga akhir hayat.
Ayah, Ananda mohon doanya supaya kami bisa menjadi keluarga bahagia yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Doakan kami supaya dikaruniai anak-anak yang baik, saleh dan saleha, dan membanggakan kedua orang tuanya.”
Makna Sungkeman
Sungkeman adalah sebuah tradisi yang sangat penting dalam pernikahan adat Jawa dan Sunda, yang mencerminkan nilai-nilai budaya, keagamaan, dan sosial. Berikut adalah penjelasan panjang mengenai makna sungkeman:
1. Penghormatan dan Pengakuan: Sungkeman merupakan bentuk penghormatan tertinggi dari pengantin kepada orang tua dan keluarga yang lebih tua. Ini adalah pengakuan atas semua jasa, kasih sayang, dan bimbingan yang telah diberikan kepada mereka sepanjang hidup. Melalui sungkeman, pengantin menunjukkan rasa terima kasih yang mendalam.
2. Permohonan Maaf: Dalam sungkeman, pengantin juga meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah dilakukan, baik yang disengaja maupun tidak. Ini adalah ekspresi kerendahan hati dan keinginan untuk memulai lembaran baru tanpa beban masa lalu.
3. Doa Restu: Sungkeman adalah momen di mana pengantin memohon doa restu dari orang tua dan keluarga yang lebih tua. Restu ini dianggap sebagai dukungan spiritual yang akan membawa berkah dan kebahagiaan dalam perjalanan hidup berumah tangga yang akan dijalani.
4. Simbolisasi Lepas dari Tanggung Jawab: Bagi orang tua, sungkeman adalah simbolisasi melepaskan tanggung jawab mereka sebagai wali dan penjaga. Mereka menyerahkan tanggung jawab ini kepada pasangan pengantin untuk saling menjaga dan membangun keluarga baru.
5. Penguatan Ikatan Keluarga: Sungkeman juga berfungsi untuk memperkuat ikatan keluarga. Ini adalah momen yang menggabungkan dua keluarga besar menjadi satu kesatuan melalui pernikahan anak-anak mereka.
6. Transisi Peran: Prosesi ini menandai transisi peran pengantin dari anak menjadi suami atau istri, dan kemudian menjadi orang tua di masa depan. Ini adalah langkah penting dalam siklus kehidupan dan peran sosial dalam masyarakat.
7. Pendidikan Karakter: Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati yang lebih tua, kerendahan hati, dan pentingnya meminta maaf serta memberi maaf. Ini adalah pelajaran karakter yang akan dibawa pengantin sepanjang hidup mereka.
8. Pelestarian Budaya: Melalui sungkeman, generasi muda diajak untuk melestarikan budaya dan tradisi yang telah ada sejak lama. Ini adalah cara untuk menjaga identitas budaya dan menghargai warisan leluhur.
9. Ekspresi Emosional: Sungkeman sering kali menjadi momen yang penuh emosi, di mana air mata kebahagiaan dan haru sering terjadi. Ini menunjukkan kedalaman hubungan emosional antara pengantin dan keluarga mereka.
10. Pembentukan Fondasi Spiritual: Sungkeman juga dianggap sebagai pembentukan fondasi spiritual bagi pengantin. Dengan restu dan doa dari orang tua, diharapkan pengantin dapat membangun rumah tangga yang harmonis dan penuh cinta.
Tradisi sungkeman adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pernikahan adat di Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda. Ini adalah prosesi yang sarat makna dan menjadi salah satu momen paling berkesan dalam upacara pernikahan.