Makam Kuno Berisi Kerangka Manusia Terkubur dengan Pedang 1,2 Meter, Ternyata Sosok Pria Perkasa
Menurut para arkeolog, pria ini bukan orang sembarangan, tapi memiliki status sosial tinggi.

Menurut para arkeolog, pria ini bukan orang sembarangan, tapi memiliki status sosial tinggi.

Makam Kuno Berisi Kerangka Manusia Terkubur dengan Pedang 1,2 Meter, Ternyata Sosok Pria Perkasa
Arkeolog di Swedia menemukan kerangka seorang pria "perkasa" dan tinggi yang hidup pada zaman pertengahan. Pria ini dikubur dengan pedang sepanjang 1,2 meter yang masih utuh. Senjata ini menandakan pria tersebut merupakan seseorang berstatus tinggi atau dari kalangan bangsawan.
Peneliti menduga pria tersebut memiliki tinggi 1,9 meter, meninggal sekitar abad ke-15 atau awal abad ke-16 ketika wilayah tersebut masih menjadi satu dengan Denmark dan Norwegia.
Kerangka ini ditemukan selama penyelidikan arkeologi di Lilla Torg, Halmstad, di sebuah makam di mana pernah berdiri gereja biara Sankta Anna pada akhir abad pertengahan. Demikian disampaikan Badan Lingkungan Kebudayaan Halland dalam salah satu unggahan blog, dikutip dari The Independent, Kamis (11/1).

Para peneliti megatakan, pedang sepanjang 1,2 meter itu dikubur di samping kiri sang pria "perkasa" dan satu-satunya benda yang ditemukan di dalam 49 makam yang diteliti selama rekonstruksi Lilla Torg.
Foto: Halland Cultural Environment

Temuan pedang dalam makam zaman pertengahan merupakan hal yang sangat langka. Temuan ini mengindikasikan orang yang dikubur dengan pedang kemungkinan berasal dari kalangan atas di dalam masyarakat.
Berdasarkan hasil pemindaian X-ray, bilah pedang itu dihias dengan dua tanda salib yang ditatah dari logam mulia, ini semakin menunjukkan pemiliknya bukan orang sembarangan atau berstatus tinggi pada saat itu.
Menurut para peneliti, situs tersebut aktif dari tahun 1494 sampai sekitar tahun 1530 ketika situs itu dihancurkan selama Reformasi Protestan.
Peneliti menduga pria tersebut adalah pendukung raja yang berkuas di wilayah unifikasi Swedia, Denmark, dan Norwegia antara 1397 dan 1523.
"Kami berhipotesis bahwa dia bagian dari bangsawan Persatuan Kalmar, dan mungkin memiliki properti di Swedia dan Denmark. Orang-orang ini menjadi sangat, sangat kuat," kata arkeolog dari Badan Lingkungan Kebudayaan Halland, Johan Klange.
Temuan ini juga mengonfirmasi bahwa gereja Sankta Anna digunakan sebagai tempat pemakaman.