Vaksin Covid-19 Ada Masa Kedaluwarsa, Ridwan Kamil Lakukan Antisipasi Ini
"Karena kita punya target 6 juta sekian penduduk Jabar untuk lansia dan profesi yang rawan (terpapar) dan pelayanan publik itu harus selesai di bulan Juni. Kalau kita lambat maka vaksinnya kedaluwarsa. Maka kita sedang mengejar target itu," ujar gubernur yang kerasan dipanggil Kang Emil Senin (8/3/2021).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan fokus untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19 di wilayahnya. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil.
Menurut mantan Wali Kota Bandung itu, proses vaksinasi tahap II ini akan digenjot pada pekan ini, dengan fokus sasaran kepada lansia dan para pelayanan publik.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Upaya tersebut dilakukan guna mengejar target masyarakat penerima, termasuk masa kedaluwarsa dari vaksin Covid-19 itu sendiri.
"Karena kita punya target 6 juta sekian penduduk Jabar untuk lansia dan profesi yang rawan (terpapar) dan pelayanan publik itu harus selesai di bulan Juni. Kalau kita lambat maka vaksinnya kedaluwarsa. Maka kita sedang mengejar target itu," ujar gubernur yang kerasan dipanggil Kang Emil, Senin (8/3/2021) melansir dari jabarprov.go.id.
Emil turut mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa upaya berikut, sebagai langkah antisipasi.
Memperbanyak Fasilitas Kesehatan
©2020 REUTERS
Dalam mempercepat proses vaksinasi dari target tahap II yakni 6,6 juta orang dengan rincian 4.403.984 lansia dan 2.195.215 orang petugas publik. Pihaknya pun akan memperbanyak fasilitas kesehatan untuk tempat penyuntikan.
"Jika hanya mengandalkan puskesmas atau rumah sakit, maka mencapai kekebalan kelompok akan terkejar tepat waktu. Sementara tidak ada yang tahu berapa lagi varian virus Covid-19 akan muncul," ujar Kang Emil.
Menurutnya, gedung-gedung yang ditambah nantinya akan berukuran besar sebagai andalan utama karena Puskesmas sehari hanya bisa 60 orang sementara gedung bisa 1.000-2.000 suntikan per hari.
Menjamah Penerima di Daerah dengan Mobil Vaksin Keliling
Selain menambah gedung-gedung dengan kapasitas besar, pihaknya juga akan memaksimalkan vaksinasi tahap II ini dengan mengerahkan mobil vaksin keliling untuk menjamah para penerima di daerah-daerah.
Untuk mobil vaksin keliling, nanti akan menjalankan tugas pertamanya ke sejumlah daerah seperti Bogor dan Karawang yang bekerja sama dengan Polda Jabar untuk pengadaan mobil vaksin tersebut.
"Mobil-mobil vaksin sudah siap ditambah, yang dari Polda Jabar akan mulai dikirim ke Karawang atau Bogor sebagai penugasan pertamanya," katanya.
Berkomunikasi Dengan Pemerintah Pusat
Terkait dengan vaksinator atau tim penyuntik, lanjut Emil di Jawa Barat sendiri terhitung sudah memadai. Saat ini Jabar sudah memiliki total 11 ribu tenaga. Jumlah tersebut sudah termasuk bantuan dari TNI dan Polri.
"Vaksinator kita itu ada di 11 ribuan dan ditambahi oleh beberapa ribu dari TNI/Polri. Sementara masih memadai," katanya.
Terkait ketersediaan vaksin, saat ini Jawa Barat masih bergantung pada distribusi dari pemerintah pusat. Proses penyalurannya juga dilakukan secara bertahap tergantung sejauh mana progres dari pemerintah daerah melaksanakan vaksinasi.
"Komunikasi dengan pemerintah pusat karena pemerintah pusat itu enggak bisa langsung semuanya, dilihat ini berprestasi atau tidak. Itulah kenapa saya dorong agar vaksinasi ini cepat supaya datang lagi tahap-tahap berikutnya, jangan tahap satu saja belum habis sudah minta tahap berikut," ungkapnya.