Viral Fenomena Air Laut Dingin di Alor, Ikan-Ikan sampai Pingsan
Warga bisa menangkap ikan hanya bermodalkan tangan kosong.
Warga bisa menangkap ikan hanya bermodalkan tangan kosong.
Viral Fenomena Air Laut Dingin di Alor, Ikan-Ikan sampai Pingsan
Belum ini akun TikTok @badraalor mengunggah video fenomena unik air laut dingin yang terjadi di Alor. Saking dinginnya, warga pun berdatangan untuk merasakan sendiri dinginnya air laut hari itu.
- Viral Ikan Melompat ke Daratan, Gegerkan Warga Kota Agung Lampung
- Viral Bocah Akamsi Mendaki Gunung Bawa Bekal Seadanya, Aksinya jadi Perbincangan
- Viral Tangan Wanita Berbaju Penyelam di Dalam Perut Hiu yang Ditangkap oleh Nelayan di Alor
- Viral Penampakan Penyu di Selokan, Air Bersih Bikin Salfok Warganet
Fenomena air laut dingin di Alor yang terjadi belum lama ini pun membuat warga penasaran. Tak heran, laut dipenuhi oleh warga yang ingin membuktikan sendiri dinginnya air laut hari itu.
Tak hanya mengundang rasa penasaran warga, fenomena air laut dingin ini juga membuat ikan-ikan pingsan. Bahkan, warga bisa menangkap ikan hanya bermodalkan tangan kosong.
Buktikan Sendiri
Pemilik video ini juga membuktikan sendiri ia bisa menangkap ikan dengan tangan kosong.
Tak hanya ikan, mereka bahkan bisa menangkap gurita dengan mudah seperti dalam potret ini.
Fenomena alam ini pun membawa berkah untuk warga Alor. Mereka mendapat hasil tangkapan yang berlimpah karena ikan-ikan banyak yang pingsan karena kedinginan.
Ada Lumba-Lumba
Selain itu, serombongan lumba-lumba juga mendekat ke arah pantai. Aksi mereka melompat ke permukaan pun menjadi hiburan bagi warga yang ingin merasakan fenomena air laut dingin.
Di akhir video, saking dinginnya air laut ini sampai diselimuti dengan kabut putih. Video ini pun viral di TikTok dan membuat banyak orang ingin berkunjung ke Alor karena keindahannya.
Dilansir dari Dinas Pariwisata Alor, dua kali dalam setahun, di perairan Alor memang terjadi fenomena yang disebut arus dingin di Selat Kumbang, yang terletak antara Desa Alor Kecil dan Pulau Kepa.
Arus yang membawa air bersuhu dingin bergerak melalui perairan tersebut sekitar Bulan Mei dan September selama 2-3 hari berturut-turut.
Fenomena ini ditandai dengan datangnya gerombolan ikan ke pinggir pantai dan pergerakan lumba-lumba dan burung pemakan ikan secara besar-besaran. Ikan-ikan terdampar yang jumlahnya terbilang banyak akan ditangkap masyarakat menggunakan alat-alat sederhana, seperti serok bahkan gayung.