2.500 Personel TNI-Polri Jaga Ketat Laga Timnas vs Jepang di SUGBK
Pertandingan digelar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada jumat (15/11) malam.
Sebanyak 2.500 personel gabungan diturunkan mengamankan pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan digelar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada jumat (15/11) malam.
- Jelang Timnas Indonesia vs Jepang: Pemain Liga Inggris Hingga Spanyol Sudah Datang, Siap Beraksi di GBK
- Suporter Timnas Jepang Yakin Indonesia Kalah 3-0 di Stadiun Utama GBK
- Jepang Takkan Meremehkan Timnas Indonesia, Tapi Suka Main di GBK
- Melihat Pertarungan Kapten Timnas Indonesia Vs Jepang: Sama-sama Berpengalaman Main di Eropa
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyatakan personel yang dikerahkan ditugaskan menjaga ketertiban di area sekitar stadion.
"Polda Metro Jaya menyiagakan sebanyak 2.500 personel gabungan untuk mengamankan pertandingan sepak bola Indonesia vs Jepang di GBK Jakarta yang akan digelar pada Jumat malam," kata Ade Ary, dalam keterangan tertulis.
Ade Ary mengatakan, personel yang dikerahkan dari unsur Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI Jakarta, serta pihak terkait lainnya. Mereka ditempatkan di beberapa titik di area GBK, mulai dari pintu masuk, lokasi pertandingan, hingga sekeliling kawasan Senayan.
Ade Ary mengimbau para suporter untuk tak membawa barang-barang terlarang seperti petasan, flare, senjata tajam, atau minuman beralkohol ke dalam stadion.
"Kami menghimbau agar semua pihak dapat menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi pertandingan," tegasnya.
Dia para pendukung timnas yang hadir dapat menjaga suasana agar tetap kondusif.
"Kami berharap para suporter tetap santun dan tidak sampai terjadi anarkisme atau pengrusakan fasilitas umum," ujar dia.
Sementara itu, Ade Ary mengatakan rekayasa lalu lintas akan dilakukan di sekitar kawasan Senayan untuk mengantisipasi kemacetan. Namun, sifatnya situasional.
Kendati, mengimbau pengguna jalan untuk mencari rute alternatif dan menghindari daerah GBK saat pertandingan berlangsung.
Ade Ary menegaskan bahwa pihak keamanan akan bertindak tegas terhadap penonton yang membawa petasan, flare, atau kembang api. Namun, ia memastikan seluruh personel yang bertugas akan mengedepankan pendekatan humanis.
"Kepada seluruh Personel yang terlibat pengamanan tetap humanis, kita layani saudara-saudara kita yang akan menonton pertandingan sepak bola. Tidak ada yang membawa senjata api dalam pengamanan," tandas dia.