3 in 1 resmi dihapus per hari ini, Ahok siapkan ERP dan bus gratis
Ahok mengklaim, saat ini sudah ada yang beroperasi tanpa mengatakan tarif pada penumpang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan untuk menghapus kawasan 3 in 1 per hari ini, Senin (16/5). Keputusan tersebut diambil setelah melakukan ujicoba penghapusan kawasan pengendalian kendaraan tersebut selama satu bulan.
Basuki atau akrab disapa Ahok mengatakan, pihaknya masih melakukan konsulidasi dan pembicaraan untuk tetap melakukan pengendalian kendaraan. Solusinya adalah dengan menerapkan jalan berbayar, electronic road pricing (ERP).
"Tapi tentu harus ada ERP, untuk apa? Untuk subsidi silang. Karena harapan kami, orang masuk Jakarta itu dari pinggiran, dengan harga terjangkau sampai tidak bayar sebetulnya. Nah sekarang kota sudah mulai Depok, Bekasi, Tangerang, masuk harga tiketnya sama ini kita lagi kaji Bogor," katanya di SD Santa Maria, Jakarta Pusat, Senin (16/5).
Subsidi dari ERP ini nantinya akan masuk sebagai public service obligation (PSO) dalam memenuhi kebutuhan transportasi massal. Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur ini tidak masalah jika harus menganggarkan hingga Rp 5 triliun untuk itu.
"Kami keluarkan Rp 4 triliun- Rp 5 triliun juga nggak apa-apa, yang penting masyarakat bisa dapatkan yang paling murah, aman dan nyaman, syukur-syukur bisa gratis. Nah kita lagi, kalau ada ERP pemasukan cukup baik, saya ingin bis itu tidak bayar," terangnya.
Ahok mengklaim, saat ini sudah ada yang beroperasi tanpa mengatakan tarif pada penumpang. Walaupun belum secara keseluruhan, harapannya dana subsidi silang dari ERP dapat digunakan untuk memperbanyak bus gratis tersebut.
"Nah kan kita udah jalankan bis yang tidak bayar. Tapi tidak seluruh Jakarta. Nanti kalau udah ERP, cukup, operasinya bagus, seluruh tengah kota ini enggak ada yang bayar lagi naik bis. Ini akan memudahkan orang hidup enak di Jakarta," tutupnya.