Ahok Belum Bisa Kampanye Langsung: Pak Erick Enggak Mau Keluarkan Surat Berhenti Saya
Sampai hari ini belum diterbitkan surat pemberhentiannya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Ahok pun menyinggung soal surat pengajuan dirinya yang mundur sebagai Komut Pertamina.
Ahok Belum Bisa Kampanye Langsung: Pak Erick Enggak Mau Keluarkan Surat Berhenti Saya
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengaku belum boleh berkampanye secara langsung. Karena surat pemberhentian selaku Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina belum diterbitkan secara resmi.
"Saya belum boleh berkampanye, ini saya jelasin. Peraturan BUMN, saya kan taat konstitusi, bukan konstituen makanya. Kadang-kadang orang suka marah sama saya," kata Ahok saat dialog di Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
Ahok pun menyinggung soal surat pengajuan dirinya yang mundur sebagai Komut Pertamina sejak awal Februari. Namun sampai hari ini belum diterbitkan surat pemberhentiannya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Karena persoalan administrasi itulah, Ahok mengakui belum bisa berkampanye secara langsung untuk pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Pak Erick enggak mau keluarkan surat berhenti saya ini. Belum keluar ini (suratnya). Kalau dia keluarkan saya (surat terbit) otomatis berhenti 30 hari kemudian. Makanya saya enggak berani kampanye," ujar Ahok.
Meski begitu, Ahok menyatakan dirinya tetap taat dengan tidak pernah mengajak atau berkampanye untuk memilih Ganjar-Mahfud. Meskipun, masyarakat telah mengetahui kemana arahnya sekarang memihak.
"Makanya kalau saya kampanye itu kena pelanggaran. Jadi aku enggak kampanye, aku enggak nyuruh kalian pilih siapa kok. Tetapi kalian sudah tahu maksud gw ke mana haha," tuturnya.
Sebelumnya, Ahok memastikan akan turun langsung fokus memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD khususnya di Jakarta.
"Saya akan fokus kampanye khususnya di Jakarta ya," kata Ahok saat ditanya awak media usai acara Konser Salam M3tal, di SU GBK, Jakarta, Sabtu (3/2).
Lantas, Ahok pun mengakui dirinya sudah sejak lama ingin mundur dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Namun sempat terkendala karena Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mundur dari jadwal seharusnya.
"Memang sudah lama saya mau mundur. Masalahnya RUPSnya mundur, saya mesti pastikan kerja perusahaan sudah di RUPS kan," kata Ahok.