Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surat pengunduran diri itu bertanggal 2 Februari 2024 dan ditantangani Ahok. "Ya benar (mundur)," kata Ahok saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (2/2).
Ahok mengungkapkan alasan mundur sebagai Komisaris Pertamina untuk fokus kampanye pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya. Merdeka," kata Ahok dalam surat pengunduran diri diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris.
Jejak Karir Ahok
Sebelum masuk ke BUMN, Ahok tercatat pernah menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta. Pria asal Belitung Timur itu juga pernah terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014.
Pendidikan
Ahok pertama kali menginjakkan kaki di Ibu Kota ketika melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia tercatat sebagai alumni Universitas Trisakti jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral dan berhasil mendapat gelar insinyur geologi (Sarjana Teknik Geologi) pada 1989.
Di tahun yang sama, Ahok pulang ke kampung halamannya dan mendirikan sebuah perusahaan bernama CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah. Ahok menjalani usaha ini selama dua tahun sampai menyadari hal ini tidak mampu mewujudkan visinya. Tujuannya terkendala modal dan tenaga manajemen profesional.
Alhasil, Ahok kembali ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S2. Kali ini Ahok mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.
Jerih payahnya mengenyam pendidikan di sekolah tinggi tersebut tidak sia-sia. Ahok mendapatkan gelar Master in Bussiness Administration (MBA). Gelar tersebut membantu Ahok mendapatkan pekerjaan di PT Simaksindo Primadaya Jakarta.
Terjun Politik
Pada 2003, Ahok mulai masuk ke dunia politik. Ahok mengawali karir politik di Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB).
Kala itu, PPIB dipimpin Dr. Sjahrir. Pada Agustus 2005, Ahok sempat menjadi Bupati Belitung Timur. Karir politiknya kian moncer ketika terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Ketika itu, Ahok berseragam Partai Golkar.
Pada 2012, Ahok digaet Partai Gerindra untuk bersanding dengan Jokowi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Keduanya memenangkan konstestasi sebagai pemimpin ibu kota.
Ahok kemudian didapuk menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta setelah Jokowi maju sebagai capres pada Pilpres 2014. Dia kemudian dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta didampingi mantan Wali Kota Blitar, Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil gubernur.
Pada 2017, Ahok kembali maju Pilgub DKI Jakarta bersama Djarot. Namun niat Ahok-Djarot kembali memimpin ibu kota kandas setelah dikalahkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pada 9 Mei 2017, Ahok divonis 2 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara terkait kasus penodaan agama. Ahok kemudian bebas dari penjara pada 24 Januari 2019.
Selepas menghirup udara bebas, Ahok resmi menjadi kader PDI Perjuangan setelah resmi mengantongi kartu tanda anggota (KTA) per 26 Januari 2019.
Pada 22 November 2019, Ahok resmi ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Kini Ahok mundur dan ingin mengampanyekan Ganjar-Mahfud, yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo.
Keinginan menjadi juru kampanye Ganjar-Mahfud sebelumnya diutarakan Ahok usai menghadiri acara Hari Ulang Tahun ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (HUT PDIP) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
Namun keinginan ini tidak bisa dilakukan lantaran Ahok terganjal aturan masih aktif bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Ahok turut mengghadiri acara HUT PDI Perjuangan bersama para elite dan kader partai. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak datang.
"Secara UU enggak bisa, karena saya masih Komut, dan ibu (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) juga tidak tugaskan untuk ikut kampanye. Itu aja sih," ujar Ahok beralasan tidak pernah terlihat dalam acara kampanye Pemilu 2024.
Kini keinginan Ahok mengampanyekan Ganjar-Mahfud dapat dilakukan setelah resmi mengajukan pengunduran diri sebagai Komut Pertamina.