80 Karyawan PT Bogasari dipecat, buruh mengadu ke Ahok
Mereka juga akan mendatangi Mabes Polri, menuntut kasus dugaan pemukulan anggota Brimob ke buruh.
Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menyambangi Gedung Balai Kota, Jakarta, Senin (24/11) siang. Mereka mendesak supaya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta penjelasan dari PT Bogasari yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara, terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 80 pegawainya awal November silam.
"Kami meminta Pak Ahok memanggil PT Bogasari untuk menjelaskan PHK terhadap 80 karyawannya," kata Ketua DPC KSBSI Jakarta Utara, Binson Purba (34) usai bertemu dengan Ahok di ruangan kerjanya, Balai Kota, Jakarta.
Binson menilai PHK yang dilakukan PT Bogasari menyengsarakan. Lantaran hingga kini tidak ada penjelasan dari perusahaan yang memproduksi bahan baku terigu tersebut.
"Setelah ini kami mau menuju Indofood Tower baru Kemenkokesra," ucap Binson.
Usai bertemu dengan Ahok, KSBSI melanjutkan aksi ke Mabes Polri, Jakarta. Mereka mendesak Mabes Polri mengusut kasus pemukulan yang dilakukan oleh Anggota Brimob dari Polda Metro Jaya, saat mengamankan aksi buruh PT Bogasari, Sabtu (22/11) kemarin.
"Setelah ini kami ke Mabes untuk mengadukan kasus pemukulan yang dilakukan oleh Brimob di Tanjung Priok, Jakarta Utara," kata Binson.
Dalam aksi itu, 20 orang anggota KSBSI menjadi korban tindakan represif anggota Brimob Polda Metro Jaya. Salah satu korban mengalami luka serius dan kini dirawat di RSUD, Koja, Jakut.
"Kondisinya sekarang masih dirawat atas nama Pak Badru," kata Anggota KSBSI Ahmad Sucipto (24).
Cipto mengatakan, untuk kawan-kawan KSBI lainnya sudah bisa diperbolehkan pulang. "Ada yang bocor bagian kuping dan kepala akibat dipukulin besi oleh anggota Brimob," katanya.
Saat ini anggota KSBSI tengah bergerak menuju Gedung Indofood Tower dan setelah itu menuju Mabes Polri.