90 Ribu Lebih Nakes di DKI Telah Vaksinasi Covid-19
Widya mengatakan, jumlah tenaga kesehatan di DKI Jakarta sebanyak 131.000 orang. Namun, angka tersebut tidak dapat direfleksikan dengan jumlah realisasi penyuntikan vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan sekitar 90 ribu lebih tenaga kesehatan telah teregistrasi mendapat vaksin Covid-19. Vaksinasi di Jakarta telah dimulai sejak Kamis (14/1).
"Aku enggak hafal ada sekitar 90 ribuan mungkin lebih yah," ujar Widya di Balai Kota, Kamis (28/1).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Widya mengatakan, jumlah tenaga kesehatan di DKI Jakarta sebanyak 131.000 orang. Namun, angka tersebut tidak dapat direfleksikan dengan jumlah realisasi penyuntikan vaksin. Sebab, imbuhnya, dimungkinkan ada tenaga kesehatan yang sudah berdomisili diluar ibu kota, atau telah memasuki usia yang tidak menjadi prioritas penerima vaksin.
Untuk itu, Widya mengatakan, jumlah penerima vaksin tahap pertama terhadap tenaga kesehatan masih secara terus menerus dilakukan pemantauan.
"jadi mungkin ada yang sudah pindah ada atau usianya sudah di perbatasan usia lewat sehingga 42 persen itu dari yang sudah registrasi," ucapnya.
Dia pun tidak menampik selama proses vaksinasi terdapat kendala pada sistem. Hal ini menurutnya berdampak dengan proses pendataan untuk melakukan vaksinasi.
"Ada sedikit kendala terhadap sistem sehingga teman-teman belum bisa melakukan penyuntikan," ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan kembali melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua, Jumat (29/1). Pada tahap pertama, sebanyak 19 orang perwakilan dari unsur tenaga kesehatan, pejabat publik, dan tokoh masyarakat telah mendapat suntikan vaksin Sinovac di Balai Kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan alasannya memilih tiga unsur tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Pemprov. Hasil survei menunjukkan, bahwa masyarakat lebih percaya dengan tiga unsur tersebut terkait penanganan atau penanggulangan Covid-19.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, vaksinasi menjadi penting agar warga tidak terpapar dengan virus yang telah menelan korban jiwa cukup tinggi di Jakarta. Namun, ia juga mengingatkan agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan kendati telah mendapat vaksin.
"Pesan penting dalam program vaksinasi ini adalah alhamdulillah kita bisa terlindungi, sekarang jadi tanggung jawab kita melindungi yang lain agar yang lain tidak terpapar, itu sebabnya untuk masyarakat luas juga meskipun sudah mendapat vaksin maka kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan," ujar Anies.
(mdk/eko)