Ahok akan lapor polisi soal blokade truk sampah DKI ke Bantargebang
Ahok menegaskan bahwa negara tidak akan kalah melawan preman
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku segera lapor polisi atas aksi pelarangan truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi.
"Ya, kita lapor polisi saja," kata Ahok di Balai kota Jakarta, Rabu (22/6).
Ahok menegaskan bahwa negara tidak akan kalah melawan preman yang membela PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia.
"Berarti warga ini mau melawan pemerintah atau mau bela Godang Tua? Jangan main preman-preman lah. Negara enggak pernah kalah lawan preman," tegas Ahok.
Dia heran, aksi boikot warga semacam ini belum pernah terjadi, sampai Pemprov DKI menurunkan Surat Peringatan (SP) 3. Justru, pascakontrak pengelolaan TPST Bantargebang diputus oleh Pemerintah DKI Jakarta, ratusan warga malah bertindak demikian.
"Maka pertanyaan saya, SP3 bertahun-tahun waktu pegang Godang Tua, pernah enggak dihadang? Makanya saya tanya sama warga itu. Anda mau bela pemerintah atau ganggu Godang Tua?" tegas Ahok.
Seperti diketahui, Truk sampah milik DKI Jakartadilarang masuk ke TPST Bantargebang oleh warga setempat, Rabu (22/6). Hal ini buntut dari pemutusan kontrak pengelolaan TPST Bantargebang oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Informasi dihimpun merdeka.com, pemutusan kontrak kerja sama antara DKI Jakarta dengan PT Godang Tua Jaya berkongsi dengan PT Navigat Energi Organic Indonesia, dalam pengelolaan TPST Bantargebang bersamaan dengan dikeluarkannya SP-3 oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Aksi karena ada pemutusan kontrak oleh DKI," kata warga setempat yang ikut dalam aksi pengadangan truk sampah di TPST Bantargebang, Jon, Rabu (22/6).
Berdasarkan pantauan merdeka.com, truk sampah DKI Jakarta hendak masuk ke TPST Bantargebang dicegat oleh puluhan orang di bagian timbangan masuk. Truk diminta putar balik dan kembali ke Jakarta.
Aksi dilakukan sekitar pukul 12.00. Tak banyak anggota polisi yang melakukan pengamanan dalam aksi itu. Kini aksi masih berlanjut, tetapi hanya truk sampah milik Kota Bekasi diperbolehkan masuk menuju TPA Sumur Batu.