Ahok akan naikkan dana operasional RT-RW, tapi ini syaratnya
Ahok akan naikkan dana operasional RT-RW, tapi ini syaratnya. Ahok mengatakan, tidak ingin melihat warga yang tak mendapatkan perhatian dari Pemprov DKI Jakarta. Sebab, dia pernah mendapatkan laporan ada anak perempuan tanpa pengawasan orangtua.
Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama sempat mengusulkan kenaikan tunjangan pejabat RT-RW se-ibukota sebelum cuti kampanye. Tujuannya agar mereka mau melakukan pengawasan terhadap kondisi warga sekitar sehingga tidak ada yang terlantar.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, tidak ingin melihat warga yang tak mendapatkan perhatian dari Pemprov DKI Jakarta. Sebab, dia pernah mendapatkan laporan ada anak perempuan tanpa pengawasan orangtua.
"Kita mau naikin, tapi dia mesti ngawasin Dasa Wisma. Jadi ada tugas baru gitu. Dasa Wisma PKK-kan bekerja dapetin data. Jadi si RT-RW harus memonitor, semuakan aplikasi," katanya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).
"Kita gak mau denger, misalnya contoh kita temuin ada anak usia 7-10 tahun, ibunya meninggal terus bapaknya dipenjara. Anak cewek di rumah, yang kasih makan tetangga-tetangga. Harusnya RT-RW tahu," tambah mantan Bupati Belitung Timur ini.
Bahkan, Ahok juga pernah mendapatkan laporan mengenai adanya lansia yang tidak mendapatkan perhatian. Menurutnya, permasalahan tersebut dilaporkan kepada pihak Pemprov DKI Jakarta agar mendapatkan penanganan dari pihak dinas terkait.
Rencananya, mantan politisi Gerindra ini akan memberlakukan sistem ini secara bertahap laiknya pembenahan PNS DKI Jakarta. Karena pada akhirnya, RT-RW akan mendapatkan dana operasional tinggi hanya untuk melakukan pengawasan terhadap warga.
"Begitu RT-RW dinaikkin gajinya, kalau dia hak mau melakukan tugas pemerhati dengan ambil data Dasa Wisma, semua orang akan berebut jadi Ketua RT-RW gitu," tutupnya.