Ahok ancam pecat kepala sekolah yang minta pengadaan UPS
Dia menyebut ada sekolah penerima UPS padahal gedungnya lebih butuh perhatian.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, meluapkan kemarahannya terkait dana siluman dalam APBD 2015. Dalam siluman itu masuk dalam poin anggaran Dinas Pendidikan (Disdik) DKI untuk pengadaan barang Uninterrupted Power Supply (UPS) di beberapa sekolah.
Ahok, sapaannya, mengatakan sebenarnya 46 persen sekolah tidak layak menerima UPS. Sebab lebih baik digunakan untuk membangun gedung sekolah.
"Menurut saya sangat tidak pantas sekolah 46 persennya hancur, sekolah masing-masing beli ups seharga 6 miliar. Engga pantes!" tegas Ahok kepada wartawan, di Gedung Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/2).
Bukan tanpa sebab Ahok menyampaikan kecurigaannya. Dia menduga jika sekolah-sekolah yang ada di daftar rincian anggaran malah tidak menerima barang yang dimaksud (UPS).
"Kalian coba pergi ke daftar sekolah-sekolah yang beli sistem ups ada engga barang itu. Kalian bisa cek ke kepala-kepala sekolahnya dipakai engga barang ini," ungkap Ahok.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan tidak akan segan-segan untuk memecat kepala sekolah jika benar mereka yang meminta dana anggaran pengadaan UPS. Bahkan, dia menyebut kepala sekolah gila jika menginginkan barang UPS dengan dana anggaran mencapai 6 miliar.
"Kalau ada kepala sekolahnya ini yang minta beli maka kami akan pecat kepala sekolah yang gila kaya gitu," tegasnya.
Ahok pun menyinggung pernyataan beberapa pihak yang menyatakan kalau dirinya tidak bisa berkomunikasi baik dengan pihak DPRD. Dia menyatakan persoalan yang sedang bergulir ini bukan semata-mata komunikasi melainkan menghentikan penggunaan dana anggaran yang tidak jelas.
"Kalau pengamat ngomong gubernur tidak tahu bahasa ngobrol sama DPRD saya kira bukan soal komunikasi. Ini soal Anda mau menoleransi pemakaian uang sembarangan atau Anda mau transparansi. Saya mau mengembangkan budaya transparansi di Jakarta," pungkasnya.