Ahok ancam rotasi pegawai pajak nakal jadi 'penjaga makam'
Banyak pegawai Dinas Pajak DKI Jakarta mengajari wajib pajak bermain curang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam akan merotasi pegawai dinas pajak yang nakal ke Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Hal ini diungkapkan saat Ahok memberikan pengarahan sistem pajak online kepada kepala dinas pajak dan 300 pegawai.
"Kita ancam pindahin bapak ibu semua ke pemakaman. Pak gubernur itu kecewa cuma masuk ke ruangan," ujar Ahok saat paparan di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/7).
Pasalnya, saat rapat membahas proyeksi APBD Tahun 2014, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memproyeksikan Rp 51 Triliun. Tetapi, Gubernur tidak menyetujui proyeksi APBD Rp 51 Triliun, karena pendapatan pajak dapat ditingkatkan.
"Pak gubernur enggak mau ngomong, langsung panggil saya, terus bilang apa-apaan ini," katanya.
Selama ini, ia mendapatkan informasi bahwa pengusaha mengubah pembayaran yang awalnya sistem online menjadi konvensional. Bahkan, ia mengatakan oknum dinas pajak yang mengajari pengusaha tersebut.
"Kurang ajarnya oknum pajak yang ajarin," tegasnya.
Menurutnya banyak PNS yang ingin pindah ke Dinas pajak. Namun, prinsip mereka melupakan dosa lama atau rekonsiliasi.
"Sementara PNS rata-rata minta pindah ke pajak. Mungkin orang pajak dipindah ke taman dan pemakaman," katanya.
Ditambah lagi, saat ini ada 200 PNS Dinas Kebersihan mau pensiun. Untuk itu, ia dapat saja memindahkan pegawai Dinas Pajak yang bermasalah ke Dinas Kebersihan.
"Ini saja ada 200an pegawai di Dinas Kebersihan mau pensiun, bisa saja bapak ibu saya pindahin ke sana biar saja suruh bersih-bersih," tegasnya.