Ahok: APTB suka ngetem dan ambil penumpang seenaknya
Ahok ingin mekanisme tarif penumpang APTB perkilometer.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram melihat masih adanya angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) yang berhenti sembarangan. Dia menduga, hal ini dilakukan untuk mencari penumpang lebih banyak.
"Makanya kamu mau tawarin, anda kalau mau masuk ke jalur semua, anda harus pakai rupiah per kilometer. Karena kami temukan di lapangan, APTB itu suka ngetem-ngetem. Suka ngambil penumpang seenaknya," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/1).
Dengan kebiasaan ini, menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jakarta. Selain ngetem sembarangan, APTB juga diduga sering berjalan lambat. Dan mereka baru akan mulai bergerak setelah kondisi bus penuh dengan penumpang.
"Makanya kami atasi dengan cara yang lebih baik. Kalau kamu mau dapat uang, ya pembayarannya rupiah per kilometer. Kalau kamu lalai kami usir," tegas Ahok.
Dia juga mempertanyakan ide adanya APTB. Sebab menurutnya, bus penghubung ini tidak perlu ada. Sehingga ada dugaan ada permainan yang dilakukan pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
"Ada permainan oknum dalam Dishub supaya Transjakarta beli bus sendiri. Akhirnya ada korupsi. Tapi kami enggak tahu," ungkapnya.
Sebagai solusi, Pemprov DKI Jakarta akan meminta operator APTB berada di bawah PT Transjakarta. "Beberapa mau kok. Enggak masalah sebenarnya, semua bus boleh masuk jalur busway," tutup mantan Bupati Belitung Timur ini.