Ahok beberkan cara pengusaha hitam cari proyek di Musrenbang
Setelah mendapat informasi, pengusaha tersebut akan melobi penanggungjawab proyek agar dimenangkan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berada di wilayah tidak melakukan kerja sama dengan pengusaha. Terutama ketika melakukan pembahasan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Basuki atau akrab disapa Ahok menceritakan, saat Musrenbang pada masa orde baru. Ayahnya yang merupakan salah satu pemborong di Bangka Belitung Timur itu selalu menggunakan kesempatan tersebut untuk kepentingannya.
"Dia paham sekali bapak saya ini pemborong, jadi yang saya tahu pengusaha ini begini, jadi bocoran itu tidak ada diekspos di website, itu mesti bocoran bisik-bisik orang dalam pemerintah Musrenbang-nya," jelasnya saat memberikan pengarahan di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (31/3).
Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapatkan tersebut, maka pengusaha akan mencari tahu siapa yang akan melakukan pekerjaan tersebut. Apakah pemerintah daerah atau pusat, sehingga mereka dapat mengetahui kebutuhan dalam sebuah proyek.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, maka akan lobi-lobi untuk memenangkan tender tersebut. Dari sana lah pengusaha akan memberikan semacam komisi kepada anggota dewan yang membantunya.
"Kalau kami yang buat dicari itu anggota DPRD, kemudian ini provinsi bos dananya. Main lagi tuh mulai dari ketua (dewan). Ini pusat, main lagi ke DPR RI, supaya apa? Supaya kira-kira tahu RAP (Rancangan Anggaran Pengadaan) seperti apa," ungkapnya.
"Kalau nanti perusahaan saya dapat, ingatlah, masa temen tidak ingat. Kira-kira begitu," tutup Ahok.