Ahok-Djarot bertemu Said Aqil, Djan Faridz tegaskan PBNU netral
Meski PBNU netral, namun warganya dibebaskan untuk memilih calon pemimpin di Pilgub DKI.
Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz menjelaskan, pertemuan pasangan calon nomor urut dua di Pilkada DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj untuk silaturahmi.
Djan mengatakan, dengan adanya pertemuan ini menunjukkan bahwa PBNU tidak pernah berpolitik. Sehingga tidak mungkin organisasi Islam yang dipimpin Said Aqil itu mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada.
"Ini menegaskan bahwa PBNU itu tidak mendukung calon karena ini adalah politis. Tapi PBNU itu mengizinkan anggotanya untuk memilih calon. Tinggal calon-calon ini, masyarakat NU, Nahdliyin tinggal melihat tanda-tanda yang diperlihatkan pada hari ini," katanya di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (10/4).
Dia menambahkan, dalam politik saat ini yang terpenting adalah bagaimana menyejahterakan masyarakat Jakarta. Dia mengimbau warga tak salah memilih saat pencoblosan nanti.
"Jadi kita cinta damai. Kita tidak ingin menggunakan agama untuk keperluan radikalisme. Kita Islam yang damai kita bukan Islam yang radikal yang mengancam yang memfitnah yang membohongi, yang menyumpahi. Karena semua doa untuk kebaikan," tegasnya.
Anggota Tim Pemenangan Basuki-Djarot Korda Jakarta Timur, William Yani mengungkapkan pertemuan dengan tokoh PBNU berjalan lancar.
"Pak Ahok dan Pak Djarot seneng aja tuh tadi pas ketemu Pak Said Aqil. Sangat sejuk dan nyaman. Jadi aneh aja kalau Pak Ahok dibilang menodakan agama Islam. Kalau iya, pasti gak diterima dong," ungkapnya.
Politikus PDI Perjuangan ini mengharapkan adanya pertemuan ini akan semakin mempertenang pesta demokrasi yang hanya tinggal menghitung hari. "Semoga Pilkada damai dan tenang deh. Emang gak capek apa ya?" tutup Yani.