Ahok geram banyak insinyur ditempatkan di pemadam kebakaran
Dia akan membuka peluang untuk insinyur dapat mengikuti tes dan masuk Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui masih banyak penempatan pegawai negeri sipil (PNS) belum tepat. Sebagai contoh adalah adanya enam insinyur hanya dijadikan sopir oleh lurah.
Ahok mengungkapkan, tidak hanya terjadi pada kelurahan, karena banyak insinyur menjadi staf. Sebagai contoh adalah pada Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.
"Banyak sekali insinyur cuman jadi pemadam. Pemadam juga banyak. Malahan mereka cuman jadi staf-staf insinyur," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/11).
Dia menambahkan, ini bukan merupakan kekeliruan dari Pemprov DKI Jakarta. Sebab kekeliruan penempatan ini hanya ego dari kepala dinas. Oleh karena itu dia akan membuka peluang untuk insinyur dapat mengikuti tes dan masuk Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP).
"Karena ada ego sektoral dari kepala dinas tentuin. Makanya sekarang saya hancurin semua. Semua boleh ikut tes boleh masuk ke PTSP sekarang kacau balau biar ketahuan," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan ada enam orang PNS yang bergelar insinyur menjadi sopir di kelurahan. Dia akan menarik keenam orang tersebut untuk ditempatkan di BPTSP DKI Jakarta. Seharusnya mereka dapat memberi manfaat lebih bagi masyarakat.
"Anak-anak pintar ini harusnya melayani masyarakat, tapi malah jadi sopir lurah. Urusan lurah yah lurah sendiri, nanti ilmunya lama-lama hilang," ujarnya.