Ahok ingin promosikan ibu kota di Konferensi New Cities Jakarta
Para peserta Konferensi New Cities juga akan membagikan pengalaman dan menyelesaikan permasalahan kota.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambut baik Jakarta menjadi tuan rumah Konferensi New Cities. Di ajang yang akan dihadiri 50 negara itu, Ahok berharap momentum itu untuk promosi Jakarta di mata dunia.
"Kami kan tentu diuntungkan, selain untuk promosi wisata, kedua kami tuh nggak usah belajar studi banding ke negara lain karena yang datangkan arsiteknya, wali kotanya, gubernurnya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/1).
Ahok menambahkan, para peserta Konferensi New Cities juga akan membagikan pengalaman dan menyelesaikan permasalahan kota. Ini dikarenakan permasalahan di satu kota dengan kota yang lain tidak jauh berbeda.
"Seluruh dunia ya sama. Itu mau dari bangsa apapun sama. Masalahnya pasti sama. Sampah, orang mau bergerak, orang mau makan, bagaimana membuat orang senang, itu semuakan harus berbagi pengalaman," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi New Cities 2015. Ini menjadikan Indonesia sebagai penyelenggara pertama untuk kawasan Asia. Jakarta dipilih karena termasuk kota paling dinamis di dunia.
Chairman New Cities Foundation John Rossant mengatakan, konferensi ini sebelumnya diadakan Paris, Sao Paulo dan Dallas. Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah pertama di Asia dikarenakan waktu yang tepat.
"Jakarta adalah salah satu kota paling dinamis di dunia dan salah satu dengan pertumbuhan paling cepat di Asia," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/1).
Dia mendapatkan laporan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa masih ada beberapa permasalahan di Jakarta. Namun, ajang konferensi tingkat dunia ini akan menjadi pemecah kebuntuan tersebut.
"Kami melihat permasalahan ini adalah kesempatan. Tadi Gubernur bilang untuk pakai teknologi baru untuk lompat ke depan. Saya juga percaya itu dan saya senang berada di sini," kata John.
John mengungkapkan, dirinya merasakan adanya optimisme dan excitement dari warga dan pejabat untuk masa depan Jakarta. Hal ini juga yang menyebabkan, konferensi yang diselenggarakan pada 9-11 Juni 2015 bisa menyelesaikan permasalahan di Jakarta.
"Nanti ada partisipan dari 50 negara termasuk ada pimpinan daerah yang mungkin baru pertama kali ke Indonesia. Ini adalah kesempatan yang baik untuk memberikan spotlight kepada aset-aset dan hal-hal positif di Jakarta. Saya senang," tutupnya.