Ahok: Jakarta harus buat jalan layang
Jalan layang yang akan dibangun di Jakarta harus bisa dilalui oleh angkutan umum.
Padatnya bangunan di Jakarta menyulitkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menambah lajur jalan. Pasalnya pertambahan rasio jalan masih jauh dari rasio kendaraan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, solusi bagi Jakarta hanya membangun jalan layang.
"Ya itu yang susah. Kita ini mau nggak mau Jakarta harus buat jalan layang," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/11).
Menurutnya, jalan layang yang akan dibangun di Jakarta harus bisa dilalui oleh angkutan umum. Sebab, jika tidak maka kemacetan tidak akan dapat terurai.
"Jadi kita harus buat seperti itu. Kalau jalan layang non-tol atau jalan layang tol tidak ada mengakomodir bus umum. Berapapun banyaknya jalan layang dibangun, tetap nggak akan bisa mengurai kemacetan lalu lintas di ibu kota," tegas Ahok.
"Tiap tahun nambah 1,2 juta unit (kendaraan) nggak akan keburu menanganinya. Nah yang musti kita lakukan bagaimana jalan layang non-tol itu membuat bus tidak terhambat, karena satu bus bisa memindahkan ratusan mobil," tambahnya.
Meski pembangunan jalan layang menurutnya dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan, Ahok mengaku tak ingin terburu-buru. Sebab, saat ini Pemprov DKI Jakarta masih fokus pada pembangunan jalan layang non-tol Kampung Melayu-Tanah Abang, enam ruas jalan tol dalam kota, dan jalan layang untuk jalur khusus tiga koridor busway yang baru.
"Jalan layang non-tol itu akan kita bereskan dulu, terutama jalan layang non-tol untuk tiga koridor busway. Tapi kita pun mau fokuskan jalan layang non-tol itu betul-betul untuk bus," tutupnya.