Ahok: Kalau anda tidak mau dukung saya, silakan cari lawan saya
Ahok mengklaim menawarkan diri sebagai pemimpin yang bekerja dengan baik dan jujur.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus melakukan komunikasi dengan seluruh partai politik, tanpa melihat partai berbasis Islam atau nasionalis. Karena menurutnya, semua partai adalah temannya.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengklaim menawarkan diri sebagai pemimpin yang bekerja dengan baik dan jujur. Sedangkan jika berseberangan, maka partai harus mencari lawan yang sebanding agar Jakarta mendapatkan pemimpin terbaik.
"Kalau anda tidak mau dukung saya, silakan cari lawan saya. Biar orang Jakarta mendapatkan gubernur terbaik dari yang terbaik. Bukan yang buruk dari yang terburuk. Itu saja," katanya di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa (23/8).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, dalam perhitungan politiknya tidak ada yang membedakan partai Islam dan nasionalis. Sebab berdasarkan pengalamannya di Belitung, dirinya tak akan pernah menjadi Bupati jika perhitungannya politiknya melihat ideologi partai.
"Kalau saya menghitung itu saya tidak akan pernah berani mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung Timur yang 93 persen Islam dan 55 persen fraksi di DPRD dikuasai oleh partai Islam. Jadi saya enggak pernah. Saya hanya berpikir saya berani jadi pejabat saya yakin masih banyak orang yang ingin pejabat jujur," tuturnya.
Namun, Ahok tidak dapat menyamakan Jakarta dengan Belitung. Karena untuk menjadi pemimpin di Pemprov DKI harus mengantongi suara 50 persen plus satu suara saat Pilkada 2017 mendatang.
"Kita lihat aja hasilnya gimana. Saya sudah bekerja sebaik mungkin sekeras mungkin sejujur mungkin hampir tidak pernah keluar negeri. Tinggal orang Jakarta tentukan mau pilih saya atau pilih siapa," tutupnya.