Ahok marah besar, lagi temui JK soal RAPBD, DPRD setujui APBD 2014
Ahok berpikir setelah JK memediasi dirinya dan DPRD, RAPBD DKI bisa diketok jadi Perda, tapi kenyataan malah sebaliknya.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, baru saja pulang bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dalam perjalanan pulang, Ahok, sapaan Basuki, mengaku kaget mendapatkan kabar bahwa DPRD DKI sudah membuat keputusan mempersilakan dirinya mengajukan penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai dasar hukum penggunaan pagu anggaran APBD DKI Jakarta 2014, Rp 72,9 triliun.
Ahok kesal sebab dirinya masih menunggu keputusan DPRD DKI Jakarta setelah bertemu dengan Jusuf Kalla. Meski sudah mempersiapkan surat pengajuan pagu anggaran 2014 ke Kemendagri, Ahok masih berharap ada angin segar sehingga belum dikirimkan.
"Kita berharap Pak Wapres bisa berhasil membujuk teman-teman DPRD jadi kalau ada yang bilang saya sangat konsisten dengan Perda. Jadi kalau ada yang mengatakan saya pengen Pergub, itu kurang ajar gitu loh. Tapi kalau pakai Pergub, saya juga oke gitu loh," jelasnya sebelum meninggalkan Balai Kota DKI Jakarta menuju Kantor Kemendagri, Senin (23/3).
Tetapi harapan tersebut sirna setelah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menegaskan, akan menggunakan Pergub bukan lagi Peraturan Daerah (Perda). Padahal, mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, Jusuf Kalla berencana memanggil anggota dewan untuk membahas keputusan tersebut.
"Tetapi ternyata DPRD tidak menunggu Wapres lagi. Padahal mereka tahu ada undangan pukul 16.30 WIB dari Wapres untuk bicarakan. Ini langsung tanda tangan saja, kirim ke kita setelah saya pulang dari Wapres bahwa ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. Jadi ini DPRD tidak menghargai Wapres dong," tegasnya.
Suami Veronica Tan ini kecewa karena akhirnya usaha Jusuf Kalla untuk meyakinkan anggota dewan menggunakan RAPBD DKI Jakarta 2015, Rp 73,08 triliun sia-sia. Dia mengatakan, pihaknya sengaja menghormati undangan Wakil Presiden,sehingga pengiriman berkas ditunda.
"Saya saja mau kirimkan jam 8 pagi tadinya. Kami mau masukan Pergub ini jam 8 pagi loh. Tapi karena dapat telepon Wapres bilang mau panggil saya, mediasi. Makanya kami tahan tidak kami lakukan," katanya.
"Saya pikir ya sudah saya tahan. Tapi kalau sudah kaya gini gimana coba? Bisa nggak balik lagi ke Perda? Nggak bisa. Ini saja dikeluarkan hasil rapat mereka sama ada keputusannya," tutup Ahok.
Baca juga:
Cahyo Kumolo dampingi Ahok temui JK di Istana Wapres
Setelah bertemu Ahok, JK undang pimpinan DPRD DKI ke kantor wapres
Ribut dengan Ahok berujung RAPBD 2015 batal diketok, DPRD minta maaf
Ahok: Pak JK presiden hari ini
Ditemani Mendagri, Ahok bertemu JK bahas kisruh APBD 2015
Diberi PR Jonan, kepala terminal penjarakan calo di Kampung Rambutan
Gara-gara Ahok ngomong kotor, Kompas TV disanksi KPI
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa itu DPK? DPK adalah singkatan dari Daftar Pemilih Khusus. DPK adalah daftar pemilih yang memiliki identitas kependudukan tetapi belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).