Ahok sebut anak malas membaca akan menjadi kutukan untuk bangsa
Ahok menekankan pentingnya membaca mulai dari usia dini.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengharapkan warganya untuk menyempatkan diri membaca. Sehingga informasi yang diterima tidak hanya sebagian, melainkan utuh dan lengkap.
"Jakarta menganggap begitu penting membaca. Untuk anak-anak, bapak sampai hari ini setiap pagi tetap wajib baca. Jadi habis olah raga, sambil nunggu keringet kering dipakai buat baca," jelasnya di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/10).
Ahok menilai, dengan membaca seseorang dapat mengenal dirinya sendiri. Dan jika ini tidak dilakukan maka akan menjadi kutukan bagi Bangsa Indonesia kalau anak-anak bangsa malas baca. Terlebih informasi yang didapatkan hanya dari warung kopi.
"Di kampung saya tuh ada beberapa teman pintar ngomong, apapun dia ngerti, tapi ngomongnya sepotong-potong, gak jelas kalau disambung-sambung. Dari mana dia tahu semua? Dari warung kopi," ungkapnya.
Ahok membagi cerita pengalamannya. Dia sempat akan melakukan renovasi terhadap masjid yang berada Taman Ismail Marzuki. Namun karena hanya mendapat informasi setengah-setengah, dikira dirinya ingin merobohkan masjid yang dibangun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
"Bahkan orang dewasa pun tidak baca berita dengan betul, jadi gosip. Katanya Ahok memerintahkan merobohkan masjid di Taman Ismail Marzuki, padahal itu mau kita perbesar," tutupnya.