Ahok sebut Dirut PT JM mundur karena proyek monorail gagal
"Kemarin yang tandatangan kan bukan dia (John) lagi. Ibu Sukma yang tanda tangan," kata Ahok.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduga PT Jakarta Monorail menyerah dalam upaya kelanjutan mega proyek pembangunan monorail di Jakarta. Dugaan tersebut lantaran Direktur Utama PT Jakarta Monorail (PTJM) John Aryananda mengundurkan diri dari PT JM.
"Monorail Dirutnya PT JM juga udah berhenti kok. Pak John kan udah berhenti dari JM. Nggak tahu kenapa. Nggak berhasil kali dengan monorail," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (25/9).
Ahok mengaku adanya konflik internal di PT JM lantaran surat yang diberikan ke Pemprov DKI bukan lagi ditandatangani Dirut PT JM John Aryananda tetapi Direktur Operasional Sukmawati Syukur.
"Enggak tahu. Kemarin yang tandatangan kan bukan dia (John) lagi. Ibu Sukma yang tanda tangan. Ngapain diambil alih enggak ada modal duit," kata Ahok.
Seperti diketahui, proyek monorail akan terbagi menjadi dua jalur, yakni Green Line yang terbentang sepanjang 14,3 km dengan 16 stasiun dari Palmerah ke Kuningan melalui Sudirman.
Sementara Blue Line yang terbentang sepanjang 13,7 km dengan 14 stasiun dari Kampung Melayu sampai Grogol. "Target 300 ribu penumpang per hari di 2016. Maksimal 600 ribu per harinya di tahun 2020," kata Edward.
Proyek transportasi massal modern ini sudah pernah digagas sejak era kepemimpinan Gubernur DKI Sutiyoso dan baru direalisasikan pada era kepemimpinan Fauzi Bowo.
Namun, dalam perjalanannya proyek senilai 1,5 miliar USD atau Rp 15 triliun ini terhenti, hanya menyisakan tiang-tiang yang kini dimanfaatkan sebagai billboard atau eksibisi mural.