Ahok sebut tak ada unsur politik di Kalijodo, cuma taat konstitusi
"Kalau panggung politik itu saya mau dorong lokalisasi ditutup. Saya mengatakan pribadi mendukung lokalisasi, puas toh."
Keberadaan Lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara tinggal menghitung hari. Hal ini seiring rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang bakal menertibkan tempat hiburan itu.
Pembongkaran itu pun juga mendapat penolakan dari warga Kalijodo. Akhirnya momen itu dimanfaatkan sejumlah orang untuk terjun ke lokasi mencari perhatian seakan seperti mempromosikan diri jelang Pilgub DKI.
Sebut saja, Ahmad Dhani yang diusung PKB, beberapa waktu lalu Dhani terlihat blusukan di Kalijodo. Di lain pihak, Ahok enggan disebut mencari suara warga dengan menertibkan lokasi yang terkenal bisnis lendirnya itu.
"Kalau panggung politik itu saya mau dorong lokalisasi ditutup. Saya mengatakan pribadi mendukung lokalisasi, puas toh," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (18/2).
Kepada wartawan, dia mengklaim apa yang dilakukannya semata karena taat pada konstitusi. Mantan politisi Gerindra ini mengaku hanya ingin mengembalikan lahan yang sudah menjadi milik negara. Terlebih kawasan itu diketahui sebagai jalur hijau.
Hal ini sejalan dengan upaya Pemprov DKI yang ingin menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yakni harus sekitar 30 persen. Sedangkan, RTH di Jakarta saat ini baru mencapai 9,9 persen.
"Kalau panggung politik enggak begitu caranya. Saya ngomong konsisten undang-undang, sekarang anda puas toh Ahok mendukung lokalisasi saya pribadi. Saya ingin kembali mengambil lahan hijau, jangan dialihkan," tegas orang nomor satu DKI ini.