Ahok setuju ada lokalisasi di Jakarta
Ahok menyebut urusan biologis seseorang tidak ada yang bisa mengatur.
Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, berniat melegalkan kawasan lokalisasi di Jakarta. Tapi dia sadar wacana itu tak semudah membalik telapak tangan untuk diwujudkan.
Kata pria yang akrab disapa Ahok itu, urusan biologis seseorang tidak ada yang bisa mengatur. Meskipun berzina itu dosa, lanjutnya, apa bedanya korupsi dan membunuh pun juga dosa besar di mata Tuhan.
"Lu berzina, lalu korupsi, itu dosa enggak? Ya dosa. Masuk neraka enggak? Masuk. Meskipun saya enggak tahu beneran apa enggak neraka sama surga ada. Tapi saya percaya," kata Ahok saat berkunjung ke redaksi merdeka.com, Rabu (28/5) kemarin.
Menurut Ahok, banyak faktor yang membuat sepasang pria dan wanita dewasa memilih menghabiskan waktu berdua di kawasan remang-remang itu. Sebab, kata Ahok, selama ada sepasang insan manusia, di tempat mana pun perzinahan bisa saja terjadi.
"Kamu tahu enggak, banyak rumah yang RSSSSS, S belakangnya sampai susah senggama. Itu karena keponakan, sepupu tinggal satu rumah. Yang motel itu, biasanya suami istri itu yang masuk bawa motor, nikmatin TV, AC, enak kan mereka pasangan suami istri baru niy. Kalau disalahgunakan? Semua juga bisa disalahgunakan kok. Ruangan ini aja bisa disalahgunakan. Jadi hal seperti itu kita tidak bisa larang," jelasnya.
Persoalan biologis tadilah yang membuat Ahok pikir-pikir untuk menindak kawasan lokalisasi. Tapi, alasan ini tak bisa pakai saat memutuskan menutup diskotek Stadium beberapa waktu lalu. Sebab, di kawasan ini peredaran narkoba sudah tak terbendung.
"Kalau narkoba kan berapa kali nyoba dia mati," ujarnya.
Atas dasar pemikiran itu, Ahok sangat mendukung bila lokalisasi dilegalkan. Lagipula, lanjut Ahok, bila kawasan mesum ini diresmikan akan lebih terkontrol dan pengelolaan pajaknya jelas.
"Kalau saya bilang, lokalisasi saya setuju, daripada liar-liar semua saya enggak bisa kontrol dan enggak bisa suntik. Kalau resmi itu setoran berkurang, enggak ada yang main-main minta gitu. Itu persoalan, lu tutup lokalisasi PSK yang nyari hidup di jalanan, yang tua-tua lu kejar-kejar. Yang jual di apartemen lu enggak bisa kejar. Lihat aja orang-orang siapa yang minta setoran ke pelacur. Makanya lu munafik. Lu bisa enggak hapus pelacur di dunia ini?" tambahnya.
Ahok tak takut akan mendapatkan perlawanan bila suatu hari wacananya itu terwujud. Menurutnya, mereka yang gembar gembor ingin menghilangkan kawasan lokalisasi di Jakarta hanyalah orang-orang munafik yang menganggap dirinya tak punya dosa. Buatnya, persoalan seperti ini tak bisa dibenturkan dengan agama.
"Saya enggak bisa ngomong deh kalo soal agama, saudara aja bisa bunuh-bunuhan kalau soal agama. Tapi di zaman nabi itu sudah ada pelacur lho, Anda tahu Nabi Sulaiman enggak? Nabi Sulaiman itu orang paling bijaksana, paling top. Ada dua orang pelacur ngadep ke Nabi Sulaiman buat ngerebutin bayi yang hidup dan mati. Pelacur hukumannya apa? Mati, nah ini kenapa Nabi Sulaiman enggak bisa 'hey pelacur kamu tidak bisa menghadapku seharusnya kamu mati' nabi enggak bilang gitu. Kalau lihat Nabi Isa konyol lagi ceritanya. Ada jubah hitam bawa dua pelacur terus bisa hey Isa, ini ada dua pelacur sedang berzina dan harus dihukum rajam pakai batu sampai mati. Lalu, Isa menjawab 'boleh dihukum rajam tapi yang lempar batu pertama kali itu orang yang tidak pernah berdosa. Mana ada orang yang tidak berdosa. Ini namanya munafik," pungkas Ahok.
Baca juga:
3 Prinsip hidup Ahok
Duet Ahok dan Kabareskrim di balik penutupan Stadium
Basuki Tjahaja Purnama berkunjung ke Redaksi merdeka.com
Ahok: Walau dekat dengan Jokowi, saya pilih Prabowo
Ahok tegaskan ingin jadi presiden 2019
Ini alasan Ahok tak masuk jadi tim pemenangan Prabowo-Hatta
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang para koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.