Ahok yakin simpang Semanggi bisa kurangi kemacetan hingga 30 persen
Ahok menyampaikan apresiasinya kepada PT Wijaya Karya sebagai kontraktor pembangunan jalan layang sepanjang 1.622 meter tersebut. Sebab pembangunannya lebih cepat dari target, yakni semula Agustus kemudian maju menjadi Juli.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menyelesaikan pemasangan 295 segmental box girder (SBG) di dua ramp simpang susun Semanggi, Jakarta Selatan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini pembangunan jalan layang ini dapat mengurangi kemacetan di kawasan tersebut sekitar 30 persen.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini menyampaikan apresiasinya kepada PT Wijaya Karya sebagai kontraktor pembangunan jalan layang sepanjang 1.622 meter tersebut. Sebab pembangunannya lebih cepat dari target, yakni semula Agustus kemudian maju menjadi Juli.
"Makanya kita bangga dengan Wijaya Karya kerja cepat. Ini satu pola sangat baik, ketika swasta kerjakan baru dinilai jauh lebih murah dan lebih cepat. Berdasarkan penelitian ini bisa mengurangi kemacetan 30 persen," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, pembangunan infrastruktur jalan tersebut tidak menggunakan APBD DKI Jakarta, melainkan menggunakan dana dari penaikan Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Dana tersebut, kata Ahok, dibayarkan oleh salah satu perusahaan Jepang di Jakarta, dengan total pembangunan proyek sekitar Rp 360 miliar.
"Selesai lebih cepat ini. Harusnya Juli sudah bisa selesai. Dulu kan panjang selesai Agustus. Ini bisa maju satu bulan kayaknya. Kerjanya cepat, konsultannya kan dari Hong Kong. Pertama kali dalam dunia sipil kita nyambung 60-80 meter. Pertama kali," jelasnya.
Ahok mengaku, tidak bisa hadir saat pemasangan box girder tadi malam. Padahal acara itu turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Kemalaman 23.30 WIB, pagi-pagi mau datang (ke Balai Kota DKI Jakarta)," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, setelah pemasangan SBG, pembangunan akan dilanjutkan dengan menyelesaikan bagian seperti on off ramp, parapet (barier), pelapisan hotmix disertai rambu dan pencahayaan bangunan jembatan.
"Kemudian kita juga akan mengembalikan kondisi taman dan jalan yang terdampak pembangunan," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan, untuk pencahayaan jembatan akan langsung terkoneksi dengan smart city untuk pengoperasiannya. Sehingga pengaturan warna dan pola pencahayaan dapat diatur sesuai thema.
"Kita punya waktu dua bulan untuk mengkebut pengerjaan. Rencana Juli akan kita ujicoba open traffic," tutup Yusmada.