Amien Rais usul bentuk tim tolak reklamasi, lalu temui Jokowi bukan Luhut
Amien Rais usul bentuk tim tolak reklamasi, lalu temui Jokowi bukan Luhut. Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dengan tegas tetap menolak proyek reklamasi teluk Jakarta. Dia pun berencana membentuk tim untuk bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas reklamasi.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dengan tegas tetap menolak proyek reklamasi teluk Jakarta. Dia pun berencana membentuk tim untuk bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas reklamasi.
"Saya minta teman-teman IRESS (Indonesia Resources Studies) membuat tim ketemu Jokowi. Di tim itu harus ada Prof Muslim Muin. Saya enggak berani juga kalau enggak ada dia," kata Amien dalam diskusi yang bertajuk 'Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11).
Tim itu, kata Amien, akan langsung bertemu Jokowi. Dalam pertemuan itu, mereka akan memberikan usulan-usulan terkait dengan reklamasi.
"Insya Allah sembilan tim ini akan mencari waktu dengan Pak Jokowi, bukan Luhut. Jadi langsung ke jantung kekuasaan, kita akan santun, sopan, memberikan masukan usulan sangat masuk akal yang bisa dipertimbangkan. Kita enggak akan bawa aksi ini, aksi itu, tidak," ungkapnya.
Tim akan memberikan masukan kepada Jokowi, dia meminta pihak-pihak yang sewenang-wenang dalam reklamasi agar diproses hukum. Juga melihat bahwa proyek reklamasi ini lebih berpihak pada pengembang.
"Kita ketik rapi pokoknya hentikan reklamasi. Saya punya usul setelah dihentikan itu orang yang abuse of power harus di bawah ke pengadilan. Ini abuse of power. Siapa itu? Nanti akan ketemu," ucapnya.
"Mengapa lebih pengembang dan pengembang tentu ada apanya? Singkat kata mudah-mudahan Jokowi membuka pintunya, saya sudah lama enggak pernah ketemu kecuali aksi bela Islam. Eh saya giniin ke dia 'eh pak Jokowi terus dia bilang 'Eh Pak Amin'," tandasnya.
Dia juga mengaku siap untuk beradu data jika nanti usulan yang ia ajukan ke Jokowi ditolak. "Kalau nolak kita adu data, kalau masih nolak, wassalamualaikum," tutupnya.
Baca juga:
Ini Pergub reklamasi yang dikeluarkan Jokowi sebulan sebelum jadi Presiden
Amien Rais Sebut 17 pulau reklamasi dibuat untuk kepentingan asing
Sudirman Said sebut Jokowi pernah keluarkan pergub reklamasi
Wapres JK: Soal reklamasi kita serahkan ke Gubernur DKI
Sudirman Said sebut saran JK soal reklamasi sepemikiran dengan Anies-Sandi
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Siapa yang terlibat dalam mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Warga suku Papua sedang melakukan aksi menabuh gendang saat mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/10/2023).
-
Kapan kata-kata promosi jualan paling efektif? "Perut keroncongan di tanggal tua? Segera datang ke outlet kami!"
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.