Anies akan tata ulang sistem kesehatan di Jakarta
Sasaran utama program ini, sambungnya, adalah dua kelompok yang rentan yaitu warga lanjut usia (lansia) dan bayi lima tahun (balita).
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan akan menata ulang sistem kesehatan di Jakarta apabila nantinya terpilih dalam Pilkada Jakarta 19 April mendatang.
"Yang selama ini terjadi adalah pelayanan kesakitan. (Warga) Dilayani saat sakit. Yang dibutuhkan adalah pelayanan kesehatan dengan menjaga warga tetap sehat," ujar Anies saat menyapa puluhan warga di kawasan Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kemudian menyampaikan program unggulannya dalam bidang kesehatan, yaitu tenaga medis keliling di kampung-kampung Jakarta.
Sasaran utama program ini, sambungnya, adalah dua kelompok yang rentan yaitu warga lanjut usia (lansia) dan bayi lima tahun (balita).
"Dengan ini, diharapkan nanti jumlah pasien di RS menurun. Tidak akan ada lagi 'banjir' rumah sakit sebab bisa dicegah sedari dini. Karena yang penting adalah kesembuhan daripada lamanya dirawat bukan?" ucap Anies yang kemudian diamini warga.
Dalam kesempatan itu, Ia juga mengungkapkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus kesenjangan antara warga yang makin kaya dan semakin miskin.
"Yang miskin bisa kaya lewat kaya. Sehingga nantinya lagu Rhoma itu tidak berlaku lagi," ungkap Anies.
Dirinya menegaskan pendidikan di Jakarta akan ditingkatkan kualitasnya. Mutu pendidikan, sambung Anies, merupakan komponen yang akan mengubah nasib warga.
"Karena pendidikan yang tuntas saja tidak cukup. Sekolah yang gratis saja tidak cukup. Tapi harus ada pendidikan berkualitas hingga tuntas dan gratis, terjangkau untuk anak di Jakarta," ucapnya.
Dalam perencanaannya, Program KJP akan ditingkatkan Anies menjadi KJP Plus dengan beberapa kelebihan di antaranya diberikan ke semua anak termasuk anak putus sekolah. Pemerintah, baginya, harus mengurus pendidikan bukan saja persekolahan.