Anies Baswedan Sebut 66 Persen Penambahan Kasus Baru di Jakarta Berasal dari OTG
Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta melonjak. Data hari ini, Minggu (12/7) terjadi penambahan 404 kasus baru. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sebagian besar kasus baru tersebut berasal dari orang tanpa gejala (OTG).
Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta melonjak. Data hari ini, Minggu (12/7) terjadi penambahan 404 kasus baru. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sebagian besar kasus baru tersebut berasal dari orang tanpa gejala (OTG).
"Saya mengingatkan pada semua 66 persen dari yang kita temukan adalah OTG, orang tanpa gejala. Orang yang dia tidak sadar dia sudah terekspose," kata Anies dalam youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Jumlah tersebut ditemukan karena dilakukannya tes dengan dengan active case finding atau fasilitas kesehatan terjun langsung ke lapangan tanpa menunggu pasien.
"Artinya kalau saja mereka tidak kami datangi, tim puskesmas tidak melakukan testing, barangkali yang bersangkutan tidak pernah merasa bahwa positif, bahwa dia membawa virus covid-19," ucapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta agar masyarakat berhati-hati dan tetap melaksanakan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.
"Jangan anggap enteng. Jangan merasa kita sudah bebas dari Covid-19. Karena nanti kalau kondisi ini berlangsung terus, bukan tidak mungkin kita akan kembali ke situasi sebelum ini," jelasnya.
Sebelumnya, jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 404 orang pada Minggu (12/7). Berdasarkan penambahan tersebut saat ini jumlah kumulatif pasien di mencapai 14.361 kasus.
"Dari jumlah tersebut, 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangan pers.
Selain itu dia mengatakan terdapat 554 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.905 orang melakukan self isolation di rumah.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menurunkan Masker Hingga ke Dagu Bisa Berakibat Terinfeksi Kuman dan Virus
Survei Alvara: Masyarakat Lebih Ingin Bansos Tunai Dibanding Sembako
Rekor Tertinggi Positif Covid di DKI, Anies Beri Sinyal Akan Lakukan Rem Darurat
Gugus Tugas Covid-19: Penggunaan Masker Mutlak Harus, Bukan Face Shield
Tujuh Orang Positif Covid saat Swab Test di Terminal Baranangsiang