Anies Minta Kualitas Udara DKI Dibandingkan dengan Kota Besar di Indonesia
Anies Minta Kualitas Udara DKI Dibandingkan dengan Kota Besar di Indonesia. Anies pun mengimbau agar masyarakat melihat keseluruhan data Air Visual dengan seksama. Artinya, jangan hanya membandingkan polusi di Jakarta dengan kota dunia lainnya, tetapi juga dengan kota lain di Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, kualitas udara di Jakarta akan membaik seiring dengan datangnya musim hujan. Menurutnya, polusi udara saat ini sedang meningkat karena musim kemarau.
Anies pun mengimbau agar masyarakat melihat keseluruhan data Air Visual dengan seksama. Artinya, jangan hanya membandingkan polusi di Jakarta dengan kota dunia lainnya, tetapi juga dengan kota lain di Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
"Kalau melihat data Air Visual, ada baiknya dilihat semua kota-kota besar di Indonesia. Tetapi kalau melihatnya antar ibu kota dunia, kita tidak memiliki potret yang lengkap karena permasalahan udara, tidak dibatasi oleh perbatasan geografis tata pemerintahan," tutur Anies di GOR, Jakarta Timur, Rabu (28/8).
"Tiadanya hujan berpotensi membuat kualitas udara di kota-kota di Indonesia kan menurun kualitasnya," lanjut dia.
Anies menegaskan, kualitas udara harus dilihat sebagai suatu kesatuan. Sebab, masalah polusi tidak hanya terjadi di kota Jakarta saja di Indonesia. Dia berharap, kualitas udara bisa semakin membaik bila musim hujan datang. Selain itu, adanya ganjil genap pun dinilainya sudah membantu kualitas udara di Jakarta.
"Jadi misalnya perbatasan Jakarta Timur, Jakarta Selatan. Kalau pindah kantor administrasi, kualitas udaranya tidak langsung berubah. Karena itulah kalau melihat kualitas udara lihatlah sebagai wilayah kesatuan," ungkapnya.
"Jadi kita bisa mengundang pada semua perhatikan polanya beberapa kota secara lintas waktu," Anies mengakhiri.
(mdk/eko)