Anies Pastikan Pemprov DKI Ambil Alih Pengelolaan Air di Jakarta
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan, pengambilalihan tidak akan dilakukan dengan memutus kontrak kerja sama. Melainkan, dia menambahkan, pengambilalihan akan dilakukan melalui tindakan perdata.
Pemprov DKI memutuskan mengambil alih pengolahan air bersih dari pihak swasta yakni PT Aetra Jakarta dan PT PALYJA. Keputusan ini bertentangan dengan Keputusan Mahkamah Agung yang mengabulkan PK yang diajukan Menkeu atas putusan MA Nomor 31/K/Pdf/2017 tentang swastanisasi air pada Maret 2018.
"Ke depan arah kita adalah pengambilalihan perlahan air dari pihak swasta kepada Pemprov DKI Jakarta," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Senin (11/2).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
Pemprov DKI akan mengambil alih seluruh aspek pengelolaan dari pengolahan air baku hingga pelayanan.
"Kita adalah mengambil alih seluruh nya jadi ke-4 aspek air baku,distribusi pengolahan kemudian distribusi dan pelayanan," tegasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan, pengambilalihan tidak akan dilakukan dengan memutus kontrak kerja sama. Melainkan, dia menambahkan, pengambilalihan akan dilakukan melalui tindakan perdata.
"Pengambilalihan melalui tindakan perdata , konsekuensinya ada pada anggaran karena itu kita perlu kerjakan awal agar dia bisa dimasukkan di dalam APBD atau APBD tahun 2020," tutup Anies.
Sebelumnya, Sejumlah warga yang mengatasnamakan warga negara mengirim surat terbuka terkait swastanisasi air kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Perwakilan Warga Negara Alghifari Aqsa mengatakan, salah satu tuntutan dalam surat tersebut, yakni meminta Anies membatalkan swastanisasi air oleh tim tata kelola air yang akan berakhir pada 10 Februari 2019.
"Artinya setelah tanggal tersebut Bapak memiliki beragam rekomendasi untuk dipilih mengenai bagaimana merebut kembali air menjadi milik publik," kata Alghifari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019.
Dia menilai ada kegagalan swastanisasi air di Jakarta yang telah berjalan selama 21 tahun. Sebab, hingga saat ini masih terdapat 60 hingga 70 persen warga Jakarta yang belum dapat memperoleh air bersih.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sore Ini, Anies Akan Umumkan Sikap Terkait Swastanisasi Air
MA Kabulkan PK Menkeu, Swastanisasi Air Jakarta Tetap Jalan
Anies Mau Kebijakan Swastanisasi Air Tak Rugikan Rakyat
Anies Baswedan Soal 'Swastanisasi' Air: Tim Masih Bekerja
Ketua DPRD soal PAM Jaya minta tambah PMD: Saya tidak mau tanda tangan
Anies diskusi dengan YLBHI terkait masalah Jakarta, dari air hingga penggusuran