Anies Peringatkan Kepala Pasar Nakal: Jangan Lihat Peluang Perkaya Diri, Hentikan
Anies menyarankan untuk tidak mengambil keuntungan di pasar. Sebab, pasar merupakan kepentingan banyak orang karena terkait dengan pangan.
Gubernur DKI Jakarta menyinggung oknum kepala pasar yang kerap mengambil keuntungan pribadi dalam kegiatan di pasar. Hal itu dikatakannya saat meresmikan empat pasar Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya, yaitu Pasar Cipinang Kebembem, Pasar Sawah Barat, Pasar Tanah Tinggi Poncol, dan Pasar Tebet Barat, di Pasar Cipinang Kebembem, Jakarta Timur, pada Kamis (22/9).
"Buat kalian yang terlibat dalam pasar, bantu membuat pasar kita menjadi lebih efisien. Bantu membuat pasar kita, barang-barangnya, menjadi lebih terjangkau dan tempatkan kepentingan umum di atas aspirasi pribadi," kata Anies dalam sambutannya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
Lebih lanjut, Anies menyarankan untuk tidak mengambil keuntungan di pasar. Sebab, pasar merupakan kepentingan banyak orang karena terkait dengan pangan.
"Kira-kira begini, kalau mau ambil yang gede-gede jangan ambil di urusan yang kepentingan hajat rakyat banyak. Yang hajat rakyat hanya ini penderitaan yang dihadapi oleh masyarakat akibat kenaikan-kenaikan harga sudah terlalu gede. Jadi di tempat seperti ini, ambil lah yang wajar, ambil lah yang normal," tambah Anies.
Kemudian, Anies mengingatkan jajaran direksi pasar untuk bekerja dengan baik agar dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga Jakarta.
"Bagi semua yang bekerja dalam urusan perpasaran ini, direksi dan seluruh manajemennya, jangan semata-mata pandang ini sebagai cara untuk meningkatkan pundi-pundi di rumah tetapi pandang ini untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warga di Jakarta," kata Anies.
Anies juga mengatakan, banyak pihak nakal yang ingin terlibat dalam ekosistem pasar. "Banyak sekali yang ingin terlibat di pasar, yang pengen ketemu masukin beras, banyak sekali. Ini saya memberikan beras untuk rakyat Jakarta, jangan berpikir saya dapat margin berapa ya dari ini kesempatan," tegas Anies.
Anies berpesan, untuk menghentikan segala praktik memperkaya diri, kelompok atau golongan dalam pelaksanaan di ekosistem pasar.
"Kita enggak bisa mengendalikan yang namanya kerakusan, kita enggak bisa namanya keserakahan apa yang terjadi segalanya dilihat sebagai peluang untuk memperkaya diri sendiri, peluang untuk memperkaya kelompok, peluang untuk memperkaya golongan macem-macem. Hentikan praktik-praktik seperti itu dalam ekosistem perpasaran kita, hentikan," kata Anies.
Selain itu, Anies juga memita para pelaku pasar untuk membandingkan ekosistem pasar yang ada dengan masa lalu.
"Bila bapak ibu masih melaksanakan itu (mencari keuntungan), sesudah pertemuan ini, refleksikan apa yang saya katakan. Malu tidak kita menceritakan tentang ekosistem perpasaran kita? bandingkan dengan generasi sebelum kita, kenapa mereka dihormati? karena mereka tidak menempatkan dirinya untuk mencari keuntungan di dalam sebuah ikhitar masyarakat," tambah Anies.
Bagi pengawas, Anies berharap dapat menjadi pengawas yang dapat menjaga kepentingan rakyat. Untuk direksi dan manajer, juga diminta bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Yang jadi pengawas, jadilah pengawas untuk kepentingan rakyat. Yang jadi direksi, jadilah direksi untuk kepentingan rakyat. Yang jadi manajer, jadi lah manajer untuk kepentingan rakyat. Jangan jadi manajer, direksi, pengawas untuk kepentingan mengumpulkan uang rupiah bagi dirinya, keluarganya, dan kelompoknya. Kalau itu dikerjakan, maka malulah kalian, bagaimana menjawab depan anak anak depan keluarga. 'Bapak kalau berangkat urusinya untuk rakyat atau untuk kelompok bapak?', 'Manggilin orang rumah untuk pertemuan pertemuan dengan kontraktor A, B, C untuk kepentingan dengan siapa Pak?', 'pertemuan malam ke restoran A, B, C, D untuk siapa Pak?'. Sudah terlalu banyak praktik-praktik seperti itu. Pastikan ekosisten pangan kita bersih dari praktik seperti itu," kata Anies.
(mdk/ray)