Anies Puji Permintaan Maaf Menkes Terkait Nilai E Penanganan Covid-19
Anies juga mengingatkan agar pernyataan disampaikan kementerian kesehatan tidak terjadi lagi terhadap provinsi mana pun.
Gubernur DKI Anies Baswedan mengapresiasi klarifikasi dan permintaan maaf dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait penilaian penanganan Covid-19. Kemenkes memberikan nilai E terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan DKI Jakarta.
"Pemprov DKI mengapresiasi klarifikasi dan permintaan maaf dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Jakarta terbuka untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam mereview indikator risiko yang merupakan standar baru dari WHO dalam melihat laju penularan pandemi dan respons Daerah pada penanggulangan wabah COVID-19," kata Anies dalam keterangan persnya, Jumat (28/5/2021).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Apa peran kakek Anies Baswedan di masa perjuangan kemerdekaan? Kakek Anies dulu juga dikenal sebagai seorang tokoh nasionalis dan jurnalis pejuang kemerdekaan.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
Dalam klarifikasinya, Menkes Budi meluruskan bahwa apa yang disampaikan kemarin bukanlah penilaian kinerja Daerah. Terlebih terdapat kesalahan pada judul dalam laporan tersebut. Menurut catatan Budi, Jakarta adalah salah satu wilayah terbaik dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Kami mengapresiasi klarifikasi Pak Menkes. Pak Menkes paham betul dan sudah terbiasa kerja berbasis sains dan bukti lapangan,” jelas Anies.
Anies juga mengingatkan agar pernyataan disampaikan kementerian kesehatan tidak terjadi lagi terhadap provinsi mana pun. Sebab, skema penilaian dibeberkan dapat mengganggu kerja dan fokus penanganan di tiap provinsi yang sudah berjalan baik.
"Seperti yang sempat dikeluarkan oleh Wamenkes itu justru berisiko mengganggu kerja serius penanganan pandemi. Karena Penanganan pandemi sejatinya harus berdasarkan fakta, transparan, dan bekerja keras dalam jangka panjang," Anies memungkasi.
Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta maaf terkait penilaian E yang sempat diberikan lembaganya terhadap penanganan Covid-19 di DKI Jakarta. Penilaian tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono pada Kamis 27 Mei 2021.
"Saya menyampaikan permohonan maaf dari saya pribadi dan sebagai Menteri Kesehatan atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya terjadi," katanya dalam konferensi pers, Jumat (28/5).
Dia menyebut, penilaian yang disimpulkan berdasarkan indikator pengendalian Covid-19 seharusnya tidak menjadi ukuran kinerja provinsi, seperti DKI Jakarta. Indikator, idealnya menjadi penilaian terhadap risiko sebuah daerah terhadap Covid-19.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini mengatakan DKI Jakarta telah melakukan yang terbaik dalam pengendalian Covid-19. Hal itu ditandai dengan testing Covid-19 di DKI Jakarta merupakan tertinggi di Indonesia.
Reporter: M Radityo
Baca juga:
DKI Dapat Nilai E dari Kemenkes, Wagub Riza Beberkan Data Capaian Penanganan Covid-19
Menkes Soal Nilai E untuk DKI: Itu Indikator Risiko Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19
Update Jumlah Data Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia
Data Terbaru Kasus Positif Covid-19 di Indonesia 28 Mei 2021
Kemenkes Beri Nilai E, Menkes Sebut Testing dan Vaksinasi di DKI Tinggi