Anies-Sandi bentuk tim transisi karena mau masukkan program ke APBDP
Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Syarief mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah membahas Rancangan Kinerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perubahan. Sehingga perlu ada tim yang dapat memastikan program Anies-Sandiaga masuk dalam APBD Perubahan agar mereka dapat langsung bekerja.
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih hasil rekapitulasi KPU DKI, Anies Baswedan - Sandiaga Salahuddin Uno tengah mempersiapkan tim transisi sebelum pelantikan. Harapannya beberapa program mereka dapat segera dimasukan dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 mendatang.
Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Syarief mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah membahas Rancangan Kinerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perubahan. Sehingga perlu ada tim yang dapat memastikan program Anies-Sandiaga masuk dalam APBD Perubahan agar mereka dapat langsung bekerja.
"Kalau nyusun RKPD buat perubahan sepertinya bisa 20-30 persen masuk program Anies-Sandi, Nanti akan dibicarakan ke TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) kan ketuanya Sekda, terus di dalamnya ada Bappeda dan asisten pemerintah daerah," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (2/5).
Politisi Gerindra ini mengungkapkan, berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya, pelantikan kemungkinan akan diselenggarakan pada 4 Oktober pada 2017 nanti. Sehingga bila sampai tidak ada program kerja dari pasangan calon nomor urut tiga ini maka akan menghambat jalannya roda pemerintahan.
"Kalau misalnya di Bulan Desember isinya bukan janji kampanye, merepotkan Anies, malah bisa disebut mengganggu pemerintahan," tegasnya.
Syarief menambahkan, dengan adanya tim transisi ini maka akan semakin mempermudah kinerja pasangan Anies-Sandiaga nantinya. Karena dengan adanya tim tersebut, pembahasan untuk RAPBD DKI Jakarta 2018 akan langsung dapat dimasukan program strategis mereka.
"Oktober-November kalau sudah bisa masuk program DP 0 persen. Mudah-mudahan sudah bisa launching itu. Kalau enggak masuk di dalam RKPD, nanti akan masuk dalam KUA-PPAS (Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara) 2018 dan perubahan," tutupnya.
Baca juga:
Ini alasan Anies enggan jawab soal program pimpin DKI
Ke rumah Prabowo, Sandiaga diberi wejangan tak lukai hati rakyat
Sandi sebut perolehan suaranya pecahkan rekor Jokowi di Pilgub 2012
Hasil pleno KPU DKI Anies-Sandiaga menang telak di putaran dua
Punya andil bikin menang, Sandiaga kasih pantun buat warga Minang
DPT putaran 2 meningkat, Sandiaga sebut demokrasi di Jakarta matang
Timses Anies-Sandi yakin Ahok-Djarot tak akan ajukan gugatan ke MK
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 dianggap sebagai momen pemilihan yang menarik? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.