Anies Ungkap Ada Lebih Dari 30 Titik Rawan Banjir di Jakarta
Menurutnya selama ini Pemprov DKI menerima laporan banjir, itu harus diverifikasi. Namun menerima laporan itu tidak tahu validitasnya, dan itu merupakan problem.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, saat ini ada lebih dari 30 titik rawan banjir yang dimonitor secara intensif oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA).
"Kita monitor itu dengan ketat. Misalnya kemarin saya mendatangi satu tempat yang setiap tahun itu sering mengalami banjir karena tanggulnya belum dituntaskan. Pembangunan tanggulnya baru berjalan separuh pas di belokan," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (12/11).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya tengah memulai pekerjaan peninggian tanggul di Kawasan Cipinang Melayu. Tanggul dinaikan satu meter sementara menggunakan batu bronjong.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan, kemudian air di hulu datang dan kemudian kawasan itu, mengalami banjir kira-kira 50 sentimeter dalam waktu beberapa jam sudah langsung surut.
"Itu contoh bahwa kita sekarang sedang proses InsyaAllah nanti akan sampai dua meter, mudah-mudahan terbebas. Nah di tempat-tempat yang bisa kita lakukan solusi temporer kita kerjakan, seperti ini kita siapkan bronjong," jelasnya.
Anies mengatakan, untuk kawasan lain yang rawan banjir akan dibereskan dalam jangka panjang. Terutama soal memastikan bahwa tanggul-tanggul itu bisa terbangun dengan tuntas.
Selain itu, disiapkan antisipasi penanggulangan dengan menyiagakan lebih dari 1.400 relawan yang sudah terverifikasi untuk melakukan monitoring antisipasi di lapangan, sekaligus memberikan peringatan dini (early warning).
Menurutnya selama ini Pemprov DKI menerima laporan banjir, itu harus diverifikasi. Namun menerima laporan itu tidak tahu validitasnya, dan itu merupakan problem.
"Jadi kemarin dalam review awal tahun ini, saya katakan bahwa tidak bisa lagi ke depan kita menerima laporan secara dari pihak-pihak yang tidak terverifikasi," ujarnya.
Sebanyak 1.400 relawan sekarang sudah terverifikasi orangnya di seluruh wilayah Jakarta. Saat mereka mengirimkan laporan maka laporan itu tidak perlu dicek ulang lagi, karena mereka sudah memiliki pengetahuan informasi cara menyampaikan yang akurat. Informasi yang akurat itu bisa direspon lebih cepat.
"Ini keluhan yang disampaikan oleh teman-teman di 'Smart City'. Terima laporannya banyak, tetapi kredibilitasnya harus diuji dulu," tutupnya.
Baca juga:
Anies Siapkan Tindakan Antisipasi Banjir di Jakarta
Anies Tinjau Cipinang Melayu, Warga Ngeluh Pembangunan Tanggul Tak Rampung
Kemen PUPR pertanyakan maksud Anies Baswedan soal naturalisasi sungai atasi banjir
Musim hujan, Anies tinjau daerah rawan banjir Cipinang Melayu
Hindari Penumpukan Sampah, Kali Cideng Dibersihkan